Menikmati High Tea dengan Teh Ceylon Sri Lanka, Scone dan Kue Cantik

Andi Annisa Dwi R - detikFood
Jumat, 11 Agu 2023 14:30 WIB
Foto: Raffles Jakarta
Jakarta -

High tea merupakan tradisi menikmati teh ala Inggris yang sudah ada berabad silam. Saat teh hangat diseruput, ada beragam kudapan manis dan gurih sebagai pengiringnya.

Sekilas sama dengan afternoon tea, tradisi high tea umumnya dibedakan dari penyajian menunya yang menggunakan meja lebih tinggi layaknya meja makan. Sementara pada afternoon tea, meja yang dipakai lebih pendek seperti coffee table.

Waktu menikmati high tea juga lebih panjang, dari pukul 3 sore sampai pukul 6 sore. Karenanya menu yang disajikan lebih beragam, dari kue manis hingga kudapan gurih yang mengenyangkan.

Sensasi menikmati high tea juga bisa dirasakan di Jakarta. Hotel Raffles Jakarta. Hotel berbintang ini berkolaborasi dengan Dilmah, produsen teh Ceylon ternama di dunia menggelar Dilmah's Tea Maker's Private Reserve.

Mereka menampilkan deretan teh istimewa pilihan Merrill J. Fernando, pendiri Dilmah. Semuanya bisa dinikmati dengan kudapan buatan Pastry Chef Anom.

Dilhan Fernando selaku CEO Dilmah Tea mengungkap keistimewaan teh yang diproduksi oleh keluarganya. Foto: Raffles Jakarta

Dalam temu media di Raffles Jakarta (9/8), Dilhan Fernando selaku CEO Dilmah Tea mengungkap keistimewaan teh yang diproduksi oleh keluarganya. Teh tersebut merupakan jenis Ceylon yang berasal dari dataran tinggi Sri Lanka.

Daun teh dipetik langsung oleh tangan pekerja (handpicked) untuk memastikan kualitas terbaik. "Pemilihan teh seperti ini tidak bisa pakai mesin karena hanya mata manusia yang mampu memilih jenis daun teh terbaik untuk dipetik. Yang lebih muda memiliki lebih banyak antioksidan," kata Dilhan.

Ia menekankan bahwa teh adalah hasil alam yang istimewa. "Teh ini bukan diciptakan oleh manusia, melainkan oleh alam. Paduan antara sinar matahari, curah hujan, kondisi tanah, hingga iklim mempengaruhi rasanya," sambung Dilhan.

Dalam high tea, teh yang diminum mampu menambah keistimewaan kudapan. Dilhan berujar, "Teh itu mampu 'dignify' (menaikkan derajat) makanan, yang membuat rasa makanan lebih enak. Teh benar-benar bahan makanan mewah yang diciptakan oleh alam."

Secangkir teh Dilmah dengan sandwich

High tea dengan Philly Steak (kiri) dan Unagi Toasted (kanan). Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Dilhan juga memperkenalkan bagaimana karakter aroma dan rasa sebuah teh, ketika disandingkan dengan menu yang tepat, dapat menghasilkan harmoni yang indah.

Ia menyarankan mulai dari kudapan gurih. Ada Philly Steak yang merupakan steak sandwich dengan tambahan truffle dan keju Gruyere. Kudapan ini dijodohkan dengan Dilmah Somerset Planter's Breakfast Tea.

Teh tersebut punya warna cokelat kemerahan yang pekat. Teksturnya kental dengan rasa 'woody' dan 'earthy' yang kuat. Cita rasanya seolah mampu menyeimbangi rasa steak sandwich yang juga dominan.

Sementara pada Unagi Toasted dimana roti panggang disajikan bersama topping Unagi Kabayaki dan Salmon Ikura, teh pengiringnya adalah Dilmah Imperial China Natural Jasmine Green Tea.

Warna teh hijau tersebut bening dan hijau muda dengan aroma bunga melati yang sangat harum. Teksturnya tak terlalu kental dengan rasa yang lebih ringan.

Ketika diseruput usai menikmati Unagi Toasted yang rasa manis gurihnya kuat, terasa amat pas. Teh hijau ini seorang membersihkan langit-langit mulut (palate) yang penuh bumbu.

High tea juga dilengkapi kudapan manis nan cantik. Baca halaman selanjutnya.



Simak Video "'Goolali' Surga Dessert dan Gelato Terlengkap di Semarang"


(adr/odi)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork