Legendaris di Pasar Cihapit! Warung Mak Eha Tawarkan Gepuk dan Pepes Nikmat

d'foodspot Bandung

Legendaris di Pasar Cihapit! Warung Mak Eha Tawarkan Gepuk dan Pepes Nikmat

Berita Boga - detikFood
Sabtu, 05 Agu 2023 15:30 WIB
Legendaris di Pasar Cihapit! Warung Mak Eha Tawarkan Gepuk dan Pepes Nikmat
img-alt

Diah Afrilian

5
“Gepuk dan perkedel andalannya bikin makan di sini makin nikmat!” - dfl
BAGIKAN
Foto: detikcom
Bandung -

Di Pasar Cihapit ada warung nasi legendaris yang berjualan sebelum pasar dipugar. Pemiliknya yang bernama Mak Eha usianya bahkan sudah menginjak 93 tahun!

Masakan khas Sunda tak pernah gagal membuat lidah rindu dengan cita rasanya. Nasi hangat berpadu dengan bumbu yang kuat rempahnya didampingi dengan lalapan yang segar bikin penikmatnya ketagihan.

Sebagai 'rumahnya' masakan Sunda, di Bandung ada banyak warung nasi yang lauk pauknya nikmat. Salah satu warung nasi legendaris bernama Warung Nasi Mak Eha.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menyambangi warung nasi pertama di Pasar Cihapit, Kota Bandung, detikfood langsung bertemu oleh Mak Eha sang legenda. Menurut penuturannya ia sudah berjualan sebelum pasarnya dibangun, lho!

Detail Informasi
Nama Tempat MakanWarung Nasi Mak Eha
AlamatPasar Cihapit, Jalan Cihapit, Kota Bandung
No Telp081312900267
Jam OperasionalSenin - Minggu, 06.00 - 15.00 WIB
Estimasi HargaRp 5.000 - Rp 45.000
Tipe KulinerTradisional Sunda
Fasilitas
  • Makan di Tempat
  • Bawa Pulang
Legendaris di Pasar Cihapit! Warung Mak Eha Tawarkan Gepuk dan Pepes NikmatWarung nasi yang satu ini telah berjualan sejak era pemerintahan Soekarno, tandanya banyak foto presiden yang ditempel di dindingnya. Foto: detikcom

Berjualan Sejak Era Kepemimpinan Soekarno

Ketika detikfood mengunjungi Pasar Cihapit, kami mencari informasi tentang siapa yang pertama kali berjualan di sana melalui para pedagang dan pemilik kedai. Berdasarkan beberapa orang kami temui, semuanya menyebut Warung Nasi Mak Eha yang posisinya di pojok bagian belakang.

ADVERTISEMENT

Kami bergegas menyambanginya dan beruntung bisa bertemu Mak Eha yang saat itu sedang duduk di depan warungnya. Sosok Mak Eha menyambut kami dengan senyuman bahkan tak sungkan untuk duduk bersama kami dan menceritakan perjalanan kedai yang kini dikenal sebagai Warung Nasi Mak Eha.

"Emak sudah jualan sejak masa presiden Soekarno. Dulu pasarnya belum seperti ini (ada bangunan). Pasar Cihapit baru dibangun tahun 1974, Emak sudah jualan sebelumnya," ujar Mak Eha dengan daya ingatnya yang kuat.

Mak Eha juga menyebutkan warungnya tak pernah pindah dari Pasar Cihapit atau buka di tempat lain. Hanya saja ketika pasar mengalami pemugaran, mereka sedikit bergeser dan kembali lagi setelah pasar memiliki bangunan permanen seperti sekarang.

Posisinya yang selalu berada di pojok belakang pun tak pernah berubah. Walaupun begitu pelanggan setia Mak Eha tidak pernah keberatan untuk masuk dan menuju sudut pasar paling belakang demi makan di Warung Nasi Mak Eha.

Dikelola Turun Temurun

Legendaris di Pasar Cihapit! Warung Mak Eha Tawarkan Gepuk dan Pepes NikmatPekerja yang kini mengelola warung nasinya masih keluarga besar dari Mak Eha. Foto: detikcom

Mak Eha tak ingat betul kapan warung nasi tersebut beroperasi. Ia menyebutkan dirinya hanya meneruskan usaha yang dibangun oleh orang tuanya dan telah membantu sejak masih sangat muda.

Usianya yang kini menginjak 93 tahun juga masih gagah mengawasi kondisi warung. Kami sempat tertegun dengan penuturan Mak Eha yang mengatakan tak ingin mewarisi warung nasinya selama ia masih hidup.

"Emak masih mau mengelola sendiri, ini semua yang kerja anak, cucu, dan saudara-saudara Emak. Belum mau diwariskan, Emak masih kuat ikut jualan dan masak," ungkap Mak Eha dengan senyumnya yang hangat.

Mak Eha juga mengatakan ia tak pernah absen untuk datang ke warung dan duduk di sekitar warung sambil memerhatikan pelanggan yang datang. Saking banyaknya bertemu orang, Mak Eha sampai bisa membedakan para pelanggan yang datang dari Bandung dan luar Bandung.

Wanita berkacamata ini juga menuturkan bahwa resepnya selalu dijaga agar cita rasanya tetap sama dengan saat pertama kali buka. Hanya saja beberapa lauk pauk ditambahkan mengikuti permintaan para pelanggan yang datang.

Ada gepuk hingga perkedel yang lembut di halaman berikutnya.

Gepuk yang Empuk Berempah

Legendaris di Pasar Cihapit! Warung Mak Eha Tawarkan Gepuk dan Pepes NikmatGepuk yang empuk dan berempah jadi menu andalan yang tak boleh dilewatkan. Foto: detikcom

Salah satu menu andalan di sini, daging gepuk khas Sunda. Sempat kebingungan mencari daging gepuknya, ternyata khusus untuk menu yang satu ini disimpan tepat di belakang kasir.

Pelanggan yang ingin memesan gepuk bisa langsung meminta pada bagian kasirnya. Daging gepuk disajikan tidak berdampingan dengan lauk pauk, melainkan menggunakan wadah dengan anyaman bambu yang tampak tertutup dengan bumbu dan rempah-rempahnya.

Daging gepuknya berukuran potongan dengan bumbu semacam serundeng yang manis, gurih, dan legit rasanya. Hanya membutuhkan satu jari untuk menekan daging empuk agar hancur dan memudahkan untuk disuap ke dalam mulut.

Tak hanya dinikmati untuk makan di tempat, banyak juga pelanggan yang hanya datang untuk membeli gepuknya dibawa pulang. Kami bertemu dengan salah satu pelanggan yang sampai membeli delapan potong daging gepuk untuk dinikmati saat makan siang.

Oh ya, daging gepuknya hanya tersedia sedikit. Jika sudah habis gepuk tak lagi restock atau ditambah persediaannya. Jadi, jika ingin mencicipinya jangan sampai kehabisan ya!

Perkedel dan Lauk Pauk Lengkap

Legendaris di Pasar Cihapit! Warung Mak Eha Tawarkan Gepuk dan Pepes NikmatAda juga perkedel yang lembut dan cocok dipadukan dengan lauk pauk lainnya. Foto: detikcom

Menu andalan lain yang tak boleh dilewatkan di sini ada perkedel yang gemuk, padat, dan lembut teksturnya. Perkedel di Warung Nasi Mak Eha masih dibuat dengan cara tradisional, termasuk ketika menghaluskan kentangnya yang masih ditumbuk dengan tangan.

Perkedelnya tidak menggunakan campuran bahan lain. Saat menyentuh mulut rasa manis dan gurih alami dari kentangnya begitu terasa dengan sedikit sentuhan pedas dari merica membuat rasanya semakin komplet.

Selain itu ada juga rendang dan pepes telur asin yang tak kalah nikmat. Bagi penikmat masakan berempah, rendang bergaya Sunda yang unik ini bisa menjadi alternatif pilihan lauk.

Dagingnya memiliki tekstur yang pas antara empuk dan kenyal. Bumbunya cair tetapi agak kental berwarna kecokelatan dengan rasa rempah yang kuat dan tidak pedas.

Untuk pepes telur asinnya dibungkus dengan daun pisang. Ketika dibuat bagian dalamnya langsung terlihat putih telur, irisan daun bawang, cabai merah, dan kuning telur asin di bagian bawah.

Didominasi oleh putih telur membuat pepes telur asinnya memiliki tekstur yang kenyal lembut dengan rasa yang hambar di bagian atasnya. Namun ketika menyentuh bagian kuning telurnya kamu akan merasakan asin yang menohok di dalam mulut.

Agar rasanya seimbang, sebaiknya setelah dibuka hancurkan terlebih dahulu pepes telur asinnya. Kemudian santap bersamaan bagian putih dan kuning telurnya.

Ingin tempat makan atau produk Anda direview oleh detikfood? Kirim email ke foodreview@detik.com.




(dfl/adr)

d’foodspot Review

Ulasan lengkap rekomendasi
tempat makan untukmu

Hide Ads