Di Pasar Cihapit ada warung nasi legendaris yang berjualan sebelum pasar dipugar. Pemiliknya yang bernama Mak Eha usianya bahkan sudah menginjak 93 tahun!
Masakan khas Sunda tak pernah gagal membuat lidah rindu dengan cita rasanya. Nasi hangat berpadu dengan bumbu yang kuat rempahnya didampingi dengan lalapan yang segar bikin penikmatnya ketagihan.
Sebagai 'rumahnya' masakan Sunda, di Bandung ada banyak warung nasi yang lauk pauknya nikmat. Salah satu warung nasi legendaris bernama Warung Nasi Mak Eha.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menyambangi warung nasi pertama di Pasar Cihapit, Kota Bandung, detikfood langsung bertemu oleh Mak Eha sang legenda. Menurut penuturannya ia sudah berjualan sebelum pasarnya dibangun, lho!
Detail Informasi | |
Nama Tempat Makan | Warung Nasi Mak Eha |
Alamat | Pasar Cihapit, Jalan Cihapit, Kota Bandung |
No Telp | 081312900267 |
Jam Operasional | Senin - Minggu, 06.00 - 15.00 WIB |
Estimasi Harga | Rp 5.000 - Rp 45.000 |
Tipe Kuliner | Tradisional Sunda |
Fasilitas |
|
![]() |
Berjualan Sejak Era Kepemimpinan Soekarno
Ketika detikfood mengunjungi Pasar Cihapit, kami mencari informasi tentang siapa yang pertama kali berjualan di sana melalui para pedagang dan pemilik kedai. Berdasarkan beberapa orang kami temui, semuanya menyebut Warung Nasi Mak Eha yang posisinya di pojok bagian belakang.
Kami bergegas menyambanginya dan beruntung bisa bertemu Mak Eha yang saat itu sedang duduk di depan warungnya. Sosok Mak Eha menyambut kami dengan senyuman bahkan tak sungkan untuk duduk bersama kami dan menceritakan perjalanan kedai yang kini dikenal sebagai Warung Nasi Mak Eha.
"Emak sudah jualan sejak masa presiden Soekarno. Dulu pasarnya belum seperti ini (ada bangunan). Pasar Cihapit baru dibangun tahun 1974, Emak sudah jualan sebelumnya," ujar Mak Eha dengan daya ingatnya yang kuat.
Mak Eha juga menyebutkan warungnya tak pernah pindah dari Pasar Cihapit atau buka di tempat lain. Hanya saja ketika pasar mengalami pemugaran, mereka sedikit bergeser dan kembali lagi setelah pasar memiliki bangunan permanen seperti sekarang.
Posisinya yang selalu berada di pojok belakang pun tak pernah berubah. Walaupun begitu pelanggan setia Mak Eha tidak pernah keberatan untuk masuk dan menuju sudut pasar paling belakang demi makan di Warung Nasi Mak Eha.
Dikelola Turun Temurun
![]() |
Mak Eha tak ingat betul kapan warung nasi tersebut beroperasi. Ia menyebutkan dirinya hanya meneruskan usaha yang dibangun oleh orang tuanya dan telah membantu sejak masih sangat muda.
Usianya yang kini menginjak 93 tahun juga masih gagah mengawasi kondisi warung. Kami sempat tertegun dengan penuturan Mak Eha yang mengatakan tak ingin mewarisi warung nasinya selama ia masih hidup.
"Emak masih mau mengelola sendiri, ini semua yang kerja anak, cucu, dan saudara-saudara Emak. Belum mau diwariskan, Emak masih kuat ikut jualan dan masak," ungkap Mak Eha dengan senyumnya yang hangat.
Mak Eha juga mengatakan ia tak pernah absen untuk datang ke warung dan duduk di sekitar warung sambil memerhatikan pelanggan yang datang. Saking banyaknya bertemu orang, Mak Eha sampai bisa membedakan para pelanggan yang datang dari Bandung dan luar Bandung.
Wanita berkacamata ini juga menuturkan bahwa resepnya selalu dijaga agar cita rasanya tetap sama dengan saat pertama kali buka. Hanya saja beberapa lauk pauk ditambahkan mengikuti permintaan para pelanggan yang datang.
Ada gepuk hingga perkedel yang lembut di halaman berikutnya.
Simak Video "Video: Viral Cimol Mang Iyan di Bandung, Punya Bumbu Anti Mainstream"
[Gambas:Video 20detik]