Di Pasar Cihapit, Kota Bandung ada olahan bihun yang terkenal enak. Bihun yang kenyal dengan topping daging bebek yang lembut membuat lidah tak ingin berhenti mengunyah.
Olahan mie yang paling populer dan banyak ditemukan biasanya hanya sekadar bakmi. Tetapi berbeda dengan sebuah tempat makan yang 'tersembunyi' di Pasar Cihapit ini.
Selain menyajikan bakmi yang kenyal, ada juga olahan bihun yang tak kalah enak. Posisinya yang 'tersembunyi' di antara kedai-kedai di dalam pasar seolah mengajak pelanggannya berkelana untuk makan enak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warung makan bergaya ramen bar di Jepang ini memberikan nuansa yang berbeda di tengah pasar di kota Bandung. Ketika detikfood menyambangi Ong Noodle (6/7/23) kami mencicipi sajian bihunnya yang unik dan nikmat.
Detail Informasi | |
Nama Tempat Makan | Ong Noodle |
Alamat | Pasar Cihapit, Jalan Cihapit, Kota Bandung |
Instagram | @ong.noodle |
Jam Operasional | Selasa - Minggu, 08.00 - 16.00 WIB |
Estimasi Harga | Rp 20.000 - Rp 45.000 |
Tipe Kuliner | Chinese food |
Fasilitas |
|
![]() |
Dipelopori seorang penggemar mie
Bertemu dengan salah satu perwakilan Ong Noodle di Bandung, Wingga, ia bercerita banyak tentang kedai Ong Noodle. Ketika pertama kali melihat kedainya ada pemandangan unik yang kami temui.
Sebuah kedai mie berbagi area kedai dengan merek ramen lokal. Ternyata baik Ong Noodle maupun kedai ramen, Rama Ramen, yang beroperasi berdampingan dengan dikelola oleh dua orang pria yang bersahabat.
Menurut penuturan Wingga, Ong Noodle ini dimiliki oleh pria bernama Radit. Kegemaran Radit dan sahabatnya, Rama, mengonsumsi mie menciptakan Ong Noodle dan Rama Ramen secara berdampingan.
Tetapi kreasi yang unik justru dihadirkan di Ong Noodle. Walaupun tetap menyajikan bakmi, ada menu berbeda yang jadi andalan, yaitu bihun bebek racikan Radit dibantu dengan temannya, Aryo.
Hidden gem di tengah pasar
![]() |
Pasar Cihapit di Kota Bandung dikenal dengan pilihan kulinernya yang enak-enak. Di bagian belakang pasar, dekat area penjualan daging ada banyak tempat makan enak yang patut dicoba.
Salah satunya adalah Ong Noodle yang diapit oleh banyak kedai di sekelilingnya. Butuh waktu sekitar 10 menit bagi kami untuk menemukan Ong Noodle saat berkunjung ke Pasar Cihapit.
Setelah memasuki Pasar Cihapit lanjutkan berjalan hingga menuju area penjualan daging. Lurus terus satu blok ke bagian belakang sampai bertemu dengan sebuah kedai kopi yang memiliki perpustakaan kecil.
Lanjutkan berjalan ke arah kanan dan menulusuri lorongnya. Setelah melewati dua kedai yang ditutup dengan rolling door kamu akan menemukan Ong Noodle.
Atau alternatif patokan lainnya adalah dengan mencari kedai Warung Nasi MakEha yang populer di sana. Posisi Ong Noodle berjarak dua lorong dari bagian depan Warung Nasi MakEha.
Bihun bebek yang kenyal gurih
![]() |
Wingga menyebutkan menu bihun bebek menjadi menu andalan di sini. Hidangan ini disajikan bergaya Chinese food dengan cita rasa yang gurih lembut.
Bihun pertama-tama direbus hingga teksturnya kenyal dan masih lembut. Kemudian ditambah dengan berbagai racikan bumbunya yang khas dan diberi topping irisan daging bebek.
Daging bebek yang digunakan sebelumnya dimasak selama 1,5 jam hingga hilang amisnya dan empuk dagingnya. Uniknya daging bebek di sini tidak dimasak menggunakan presto, tetapi hasilnya tidak alot.
Siraman minyak bawang putih juga menambah cita rasa gurih dan aroma harum. Agar lebih enak, bihun bebeknya juga ditambah potongan bakso goreng yang renyah.
Bakso goreng yang dibuat sendiri memiliki tekstur yang berbeda di bagian luar maupun dalamnya. Untuk kulitnya bakso goreng di sini sangat renyah tetapi bagian isiannya lembut dan kenyal.
Daging ayam menjadi bahan utama untuk membuat bakso goreng di sini. Komposisi daging ayam yang banyak membuat rasanya gurih alami dari daging ayam dan lembut di tenggorokan.
Bakmi ayam kampung yang nikmat
![]() |
Selain bihun bebek, Ong Noodle juga menyajikan bakmi ayam yang tak kalah enak. Ayamnya menggunakan jenis ayam kampung.
Jenis ayam ini dipilih untuk menghadirkan rasa kuah kaldu ayam yang lebih gurih kuat, tetapi tidak menusuk. Tekstur ayamnya juga lebih kenyal jika dibandingkan dengan ayam negeri biasa yang digunakan pada bakmi pada umumnya.
Wingga menyebutkan walaupun beroperasi di Bandung, tetapi bakminya tidak menggunakan mie khas Bandung. Mereka memilih mie seperti yang banyak digunakan di Jakarta untuk mendapatkan tekstur mie yang kenyal.
Wingga membenarkan bahwa jika menggunakan mie khas Bandung untuk bakminya, ia akan mendapatkan mie dengan tekstur yang terlalu lunak. Rasa bakminya gurih seperti bakmi Chinese tetapi memiliki sedikit sentuhan manis.
Potongan ayam kampungnya yang melimpah juga tidak berbau amis dan komposisinya cukup untuk melengkapi bakmi dengan porsi yang mengenyangkan. Oh ya, untuk bakminya sudah ditambahkan potongan bakso goreng sebagai pengganti pangsit goreng.
Potongan bakso goreng yang ditambahkan memberikan perpaduan tekstur kenyal dan renyah ketika disuap ke dalam mulut. Jika ingin lebih banyak kuahnya kamu juga bisa menuangkan kuah yang terbuat dari kaldu ayam yang dimasak lama dan ditambahkan potongan daun bawang.
Harga makanan yang ditawarkan cukup terjangkau, bakmi dan bihunnya dibanderol mulai dari Rp 30.000. Sedangkan untuk seporsi bakso goreng bisa dipesan dengan merogoh kocek Rp 20.000 saja.
Ingin tempat makan atau produk Anda direview oleh detikfood? Kirim email ke foodreview@detik.com.
d’foodspot Review
Ulasan lengkap rekomendasitempat makan untukmu