Gurih Renyah Kuotie Viral di Bandung yang Laku 1000 Buah Per Hari

Ada sebuah jajanan kaki lima yang tengah viral di bandung. Teksturnya yang renyah dengan isian padat dan gurih membuatnya bisa laris 1000 buah per hari.

Ingin jajanan kaki lima yang enak di Bandung? Di Jalan Nanas ada penjual gerobak yang kini tengah viral karena makanan yang enak.

Jajanan kaki lima yang sedang viral ini berupa kuotie dengan tekstur yang renyah. Walaupun hanya dijajakan dengan gerobak tetapi kelezatan kuotienya tidak bisa diragukan.

Dilengkapi dengan berbagai saus dan bumbu celupan pendamping, rasanya semakin nikmat. Menyambangi kuotie ayam yang ada di Jalan Nanas (57/23), detikfood mencicipi langsung kudapan yang tengah ramai diperbincangkan ini.

Tak sempat menyiapkan persediaan, kuotie di sini selalu laris terjual bahkan sejak sebelum dibuat. Foto: detikcom

Laku hingga 1000 buah per hari

Awal menjajakan kuotie, pemiliknya menyebut tidak belum pernah ramai seperti sekarang. Akibat banyaknya YouTuber dan food Vlogger yang mencicipi kuotie mereka dan mempromosikan melalui media sosial, kini Kuotie Ayam di Jalan Nanas tersebut menjadi diburu pelanggan.

Kini tidak ada kuotie yang disimpan lama-lama di dalam gerobak. Setiap baru diangkat dan ditiriskan usai digoreng, kuotie tersebut langsung habis dibeli pelanggannya.

Jika datang pada waktu-waktu tertentu yang sedang ramai banyak pelanggan yang harus sabar mengantre. Pemilik kuotie ini mengaku kini dapat menjual sekitar 1000 buah kuotie setiap hari.

Tidak jarang juga banyak pelanggan yang antre sedangkan kuotie yang dibuat masih untuk pelanggan yang sebelumnya. Tetapi berada di bawah pohon yang teduh membuat para pelanggan sabar untuk mengantre demi kuotie yang gurih dan renyah.

Kuotie yang gurih renyah

Saat memesan kami membutuhkan waktu selama 30 menit untuk mendapatkan kuotienya. Foto: detikcom

Saat menyambangi kuotie ini, detikfood harus menunggu sekitar 30 menit untuk mendapatkan kuotie pesanan kami. Saat kami datang, pemilik kuotie masih menyiapkan pesanan untuk pelanggan sebelum kami.

Satu per satu adonan kulit kuotie digiling tipis, diisi, dilipat satu per satu, hingga digoreng hingga cokelat keemasan. Tetapi pelayanan seperti ini justru efektif untuk menyajikan kuotie yang masih hangat dan renyah.

Setelah menunggu agak dingin, kami mencicipi satu persatu kuotienya. Bagian kulitnya renyah dan tipis tanpa ada rasa khusus.

Sedangkan di dalamnya diisi dengan bihun yang dipotong-potong, potongan telur, cincangan daging ayam, dan irisan kucai. Untuk kulit kuotie dengan diameter 5 centimeter, isiannya diberi 2 sendok makan sehingga padat.

Isiannya memiliki rasa yang gurih lembut dan tidak menusuk di tenggorokan. Irisan daun kucai yang melimpah juga membuat aroma harum langsung tercium ketika kuotienya dibelah.

Sambal dan celupan yang khas

Jika makan kuotie di sini jangan lupa dicelupkan pada sambalnya yang khas. Foto: detikcom

Untuk melengkapi makanannya, penjual kuotie menyediakan dua jenis saus pelengkap. Ada sambal merah dan bumbu celupan berwarna hitam yang sekilas mirip kecap asin.

Untuk sambal merahnya dicampurkan dengan bawah putih cincang yang digoreng hingga kecokelatan. Racikan sambalnya juga cair dengan rasa pedas dan sedikit asam sehingga menambahkan rasa segar ketika dicelupkan kuotie.

Sedangkan untuk celupan berwarna hitam yang mirip kecap dengan rasa asin gurih. Penjualnya tidak menyebutkan dengan jelas bahan apa saja yang digunakan untuk celupan, tetapi hanya menyebut ada racikan tertentu yang dibuat sendiri.

Kami mencoba menemukan cara yang paling enak untuk melahap kuotie di sini. Ternyata ada dua cara yang bisa dilakukan.

Pertama, jika ingin menikmatinya dengan tekstur yang tetap renyah cukup mencelupkan beberapa kali kuotie ke dalam bumbu pelengkapnya. Tetapi rasanya saus pelengkapnya hanya sedikit terasa dan pada bagian yang dicelupkan saja.

Cara lainnya kamu juga bisa mencelupkannya selama beberapa waktu di dalam sambal atau bumbu celupan. Cara ini akan membuat kuotie menyerap sambal atau bumbunya lebih efektif tetapi tekstur renyahnya berkurang.

Tak ada tempat makan

Tak ada tempat makan secara khusus membuat lebih banyak pelanggan membungkusnya untuk dibawa pulang. Foto: detikcom

Mengingat kudapan ini dijajakan secara kaki lima, penjual kuotie tidak menyediakan tempat makan secara khusus. Selama ini mereka hanya mengandalkan area luar dari sebuah kafe.

Ada meja dan kursi yang dapat menampung hanya sekitar 5-6 orang saja. Selain itu wadah yang digunakan untuk makan ditempat hanya sekadar piring plastik saja.

Sehingga lebih banyak pelanggan yang memilih untuk memesan dan dibawa pulang. Membeli sekaligus banyak bisa dilakukan jika ingin menikmati kuotie ayam bersama keluarga di rumah.

Penjual kuotie juga menyebutkan kuotienya tidak hanya bisa disantap selagi hangat. Tetapi juga dapat menjadi frozen food dengan cara digoreng setengah matang jika ingin dibawa ke luar kota sebagai oleh-oleh dari Bandung.

Ingin tempat makan atau produk Anda direview oleh detikcom? Kirim email ke foodreview@detik.com.

Video: Sajian Soto Bandung Unik dengan Oseng Daging Sapi

Video: Sajian Soto Bandung Unik dengan Oseng Daging Sapi