Pelatihan intensif bersama pakar kuliner di industri makanan dan minuman (F&B) ini bertajuk Toffin BootCamp (TBC). Berlangsung selama 3 hari, ada 10 kelas yang diikuti total 350 peserta.
Industri F&B di Indonesia kini semakin menggeliat. Setelah pandemi Covid-19, banyak pelaku bisnis kuliner semangat lagi mendirikan dan mengembangkan usahanya lebih agar lebih luas.
Ario Fajar selaku Head Marketing Toffin mengatakan, dari data pemerintah, pertumbuhan industri F&B di Indonesia tahun ini diharapkan sampai 7%. "Bahkan industri F&B menyumbang hingga 37% Gross Domestic Product (GDP) Indonesia," ujarnya dalam temu media (5/7) di Toffin Showroom di Pluit, Jakarta Utara.
Hal ini pun dilihat Toffin selaku perusahaan penyedia produk dan jasa bisnis F&B, sebagai peluang. "Kami yang dulunya dikenal hanya sebagai distributor mesin kopi, kini merambah sebagai 'one stop F&B business solution'," kata Ario.
Pihaknya juga ingin turut mengembangkan keterampilan para pelaku industri F&B di Indonesia. Salah satu caranya dengan menggelar Toffin BootCam (TBC) selama 3 hari, tepatnya 6, 7, dan 8 Juli 2023.
TBC tak ubahnya pelatihan intensif yang terdiri dari 10 kelas. Saat ini kuota semua kelas telah terisi penuh. Mereka bakal dibimbing para mentor nasional dan bahkan mentor kelas dunia.
Pelatihan yang berlangsung di Toffin Showroom ini bersifat privat dan eksklusif dan dalam tiap kelas, hanya menampung sekitar 25 orang.
Kelas ini terbuka untuk semua kalangan, termasuk para barista, mixologist, charista, chef, baker, dan pemilik bisnis F&B yang ingin menambah pengetahuan dan keterampilan mereka.
Kelas ini berbayar Rp 300 ribu per kelas untuk 1 orang. Jika ingin lebih hemat, bisa bayar Rp 750.000 per orang untuk ikut 3 kelas. Biaya ini sudah mendapatkan E-certificate, merchandise, modul, dan snack.
Salah satu mentor kelas dunia yang hadir di TBC adalah Jeneece Tan. Dibawa oleh perusahaan Kerry, Jeneece merupakan pakar kopi yang sudah berlanglang buana.
Ia menggelar kelas kopi pada Jumat (7/7) yang terdiri dari 3 bagian. "Pertama, saya akan berbagi ilmu soal fundamental kopi, yaitu bagaimana menghasilkan espresso yang enak. Kedua soal pilihan rasa kopi agar padu padannya pas. Terakhir, bagaimana menyempurnakan paduan susu untuk kopi," tutur wanita asal Singapura ini.
Jeneece mengatakan, minuman kopi tak perlu hanya enak, tapi juga harus cantik. Hal ini lantaran penampilan menu sangat mempengaruhi keputusan pembelian seseorang saat di restoran atau kafe.
Jeneece juga sempat membahas soal kiblat tren kopi di Asia Tenggara saat ini dimana pengaruh dari Jepang dan Korea Selatan cukup mendominasi. "Orang-orang mencari rasa kopi baru yang viral di media sosial," kata certified trainer di bidang kopi.
Ia mencontohkan kalau rasa stroberi dari Korea Selatan begitu digemari. Sementara dari Jepang, rasa yang populer seperti matcha dan sakura.
Kelas-kelas di TBC lainnya juga menarik. Baca halaman selanjutnya.
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
(adr/odi)