4. Teknik blansir tidak membuat daging kurban lebih awet
![]() |
Beberapa orang meyakini teknik blansir membuat daging kurban lebih awet. Teknik ini merujuk pada proses merendam daging dalam air mendidih lalu mencelupkannya ke air es atau mengalirinya dengan air dingin.
Chef Stefu mengatakan teknik blansir tidak membuat daging kurban lebih awet. "Blansir itu metode masak untuk menutup pori-pori supaya jus daging tidak keluar. Proses blansir membuat luar daging seperti matang, tapi kan bagian dalam dagingnya mentah," kata chef ramah itu.
Kalaupun diblansir, menurut chef Stefu, daging kurban tetap harus disimpan di kulkas. Caranya bisa ditaruh di chiller atau freezer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
5. Cara mengenali daging kurban layak dikonsumsi
Nantinya, sebelum mengolah daging kurban, kamu harus memastikan kualitas daging yang sudah disimpan itu masih layak dikonsumsi. Jangan sampai memakan daging yang sudah busuk.
Kalau baunya aneh, seperti bau busuk atau tidak seperti bau daging segar, jangan memakannya. "Pasti ada pembusukan kan, yang menyebabkan daging pembusukan karena bakteri," kata chef Stefu.
Lalu hindari mengonsumsi daging yang sudah membiru atau berwarna kehijauan. Daging ini harus dikenali dengan seksama karena menurut chef Stefu, masih ada kemungkinan bisa dikonsumsi.
"Tapi kadang ada juga daging yang biru-hijau, tapi nggak bau. Bisa dikonsumsi atau nggak, tergantung. Kalau ketika dicium nggak ada bau yang aneh-aneh, harusnya aman," tutup chef Stefu.
Simak Video "Kenali Daging Kurban yang Aman Dikonsumsi"
[Gambas:Video 20detik]
(adr/odi)