Bubur pedas merupakan makanan khas suku Melayu. Di Kabupaten Batu Bara, masyarakat setempatnya menyukai racikan bubur pedas dengan isian lengkap yang bikin perut hangat.
Bubur pedas adalah makanan khas suku Melayu yang populer di Kalimantan Barat. Sebutan lainnya "bubbor paddas". Diberi nama "pedas" lantaran bubur ini menggunakan berbagai rempah yang bersifat menghangatkan tubuh.
Bubur pedas umumnya terbuat dari beras tumbuk halus. Dahulu bubur ini hanya dimakan dalam acara adat yang sakral. Bubur pedas juga identik sebagai suguhan khas bulan ramadan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain di kalangan orang Melayu Sambas dari Kalimantan Barat, bubur pedas juga populer di Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara. Bubur pedas bahkan sudah ada sejak zaman kerajaan.
Baca juga: Dijamin Sedep! 5 Rumah Makan di Jakarta Ini Punya Hidangan Khas Betawi
![]() |
Bubur pedas terbuat dari berbagai macam sayuran, umbi-umbian, kacang-kacangan serta rempah-rempah yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Ada juga beras yang disangrai, ikan, beberapa jenis kerang, daging ayam dan daging lembu.
Meskipun proses pembuatannya cukup memakan waktu yang lama dan terlalu rumit, masyarakat setempat memasak bubur pedas secara berulang-ulang. Beberapa kedai makanan di Kabupaten Batu Bara bahkan menjual menu makanan tersebut.
Banyak orang menyukai bubur pedas karena rasanya nikmat dan segar. Menu makanan itu juga membuat perut tetap terasa nyaman walau harus dikonsumsi dalam keadaan perut kosong.
Cita rasa nikmat dan berkhasiat merupakan salah satu alasan bubur pedas menjadi tradisi yang terus berlanjut secara turun-temurun di masyarakat. Tak jarang, makanan tersebut dihidangkan saat pesta perkawinan, sunatan, dan pemberian nama bayi baru lahir.
Hidangan bubur pedas sudah dibuat sejak zaman kerajaan dahulu untuk mencukupi kebutuhan masyarakat berpendapatan rendah. Rakyat membuat makanan yang dicampur dengan bahan-bahan lain sehingga bisa dimakan oleh banyak orang.
Artikel ini ditulis Felicia Gisela Br Sihite, peserta magang bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
Baca artikel selengkapnya DI SINI.
(dfl/adr)