Bacang di kawasan Braga, Bandung ini viral hingga menuai antrean panjang. Kami harus menunggu 45 menit demi mencicipi bacang isi jando alias tetelan gurih yang jadi favorit banyak orang ini.
Di sepanjang Jalan Braga, Bandung, berjejer tempat makan enak yang bisa dipilih sesuai selera. Selain restoran dan kafe kekinian, ada penjual makanan kaki lima yang laris manis.
Berjualannya hanya di gerobak, tapi peminatnya tak pernah surut. Semakin malam, antreannya malah semakin ramai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Makanan yang dijajakan adalah bacang. Bukan bacang isi daging ayam atau sapi biasa, melainkan tetelan sapi yang jumlahnya royal. Bacang ini dikenal dengan sebutan Bacang Panas Braga.
Dahulu penjualnya, Pak Halim, mangkal di depan Apotek Kimia Farma di Jalan Braga Nomor 6. Ia berjualan selama 27 tahun di sini, tapi sudah sekitar sebulan lebih, pindah ke lokasi baru.
![]() |
Lokasinya yang sekarang berjarak sekitar 400 meter dari tempat dulu. Pengunjung harus menyeberang jalan untuk menemukan gerobak bacang ini. Patokannya di dekat hotel Savoy Homann.
Bacang Panas Braga ditawarkan mulai pukul 5 sore sampai sekitar pukul 12 malam, ketika persediaan habis. Bacang ini viral sejak 2020 dimana orang-orang penasaran dengan racikan bacang yang unik.
Pak Halim menawarkan bacang berbalut daun bambu dalam kondisi sangat panas. Bacang baru akan dibelah di hadapan pengunjung yang membeli. Selanjutnya ditaburi topping tetelan sapi yang royal.
![]() |
Tetelannya terasa empuk, kenyal, dan juicy. Rasa gurih manisnya juga puaskan selera. Lebih istimewa, bacang ini diguyur sambal merah racikan Pak Halim yang pedasnya kuat.
Kepada detikfood (2/6), Pak Halim mengaku sudah berjualan sejak 1989. "Dulu jualannya keliling dulu. Untuk bacangnya saya ngambil dari orang," katanya di sela-sela melayani pembeli.
"Yang saya bikin itu tetelan sama sambalnya," lanjut Pak Halim. Dalam sehari, ia bisa mengolah sampai 20 kilogram tetelan. Sementara bacangnya bisa laris 600-700 buah.
![]() |
Bacang ini dijual seharga Rp 10 ribu per buah. Untuk mendapatkannya, pembeli harus rela antre. detikfood yang datang pukul 8 malam, harus antre sekitar 45 menit untuk bisa menikmati bacang panas ini.
Bacang bisa dimakan di tempat dengan piring mungil yang disediakan penjual atau dibungkus. Tertarik mencoba? Pastikan datang lebih awal agar antrean tidak terlalu mengular.
Kami juga merekomendasikan bacang dimakan panas-panas agar rasanya maksimal. Sebab tetelan sapinya terasa 'pecah' dan lumer di mulut jika dimakan dalam kondisi panas.
(adr/adr)