Memperingati usia ke-20, komunitas Jalansutra mengadakan kelas teh. Rupanya berbagai jenis teh lokal cocok dipadupadankan dengan kue lapis hingga lepet.
Komunitas Jalansutra mengadakan Festival Writing, Travel, Food (WTF) yang diadakan di Cindaga Food Court, FX Mall Senayan, Jakarta. Acara tersebut berlangsung sejak tanggal 8-11 Juni 2023.
Dengan mengusung tema Daulat Kuliner Lokal, Festival WTF ini membahas mengenai teh yang jadi komoditas andalan di Indonesia. Mengingat Indonesia memiliki berbagai jenis teh berkualitas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya, teh lokal belum mendapatkan tempat yang layak di hati masyarakat. Karenanya, komunitas Jalansutra menggandeng Bambang Laresolo sebagai certified tea sommelier untuk mengenalkan teh lokal.
Bambang Laresolo mengatakan bahwa teh Indonesia sangat cocok dipadupadankan dengan kudapan nusantara. Berikut penjelasannya dalam kelas teh yang berlangsung Sabtu siang (10/6):
1. White Tea dan Kue Lapis
![]() |
Pertama ada jenis white tea dari daerahGambung, Jawa Barat yangdiseduh secara cold brew.
Jenis teh ini memiliki karakteristik aroma floral dan after taste manis madu. Bambang Laresolo menjelaskan bahwa white tea ini cocok dipadukan dengan kue lapis yang membuat rasa vanilla menjadi kuat.
2. Indonesian Breakfast dan Lepet
![]() |
Kemudian ada teh jenis Indonesian Breakfast yang merupakan campuran teh dari Jawa dan Sunda. Kedua jenis teh yang dicampur ini masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda.
"Ini komposisinya harus pas, kalau tidak maka bisa terjadi 'cekcok' antara keduanya. Tapi kalau komposisinya pas, akan menjadi pasangan yang harmonis dan saling mengisi," tuturnya (10/06/23).
Lebih lanjut, Bambang Laresolo menjelaskan bahwa teh Jawa yang karakternya bold tapi kurang aromatik. Sementara teh Sunda yang karakternya lemah lembut, wangi dan manis. Paduan keduanya saling melengkapi.
Jenis teh ini cocok disandingkan dengan lepet, kudapan berbahan ketan yang diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga. Ketika dipadukan, rasa gurih kacang tolo pada lepetnya terasa semakin kuat.
Selain itu, juga didukung dengan adanya kelapa parut yang ada dilepetnya. Rasa manis padatehnya pun jadi meningkat.
3. Fragrance of Love dan Dodol Garut
![]() |
Terakhir, BambangLaresolo juga memperkenalkan Fragrance of Love. Teh ini merupakan campuran dari berbagai jenis bunga, mulai dari melati, chamomile, lavender, dan lainnya.
"Teh ini bisa juga disebut east meet west. Ini jenis teh yang khas dicampur dengan wewangian Eropa seperti, chamomile, lavender, dan rose petal," ujar Bambang.
Teh ini lebih aromatik dibandingkan dengan teh wangi tetapi memiliki after taste yang sepet khas teh Indonesia. Teh ini pun dipadukan dengan dodol buah khas Garut.
Ada dodol rasa sirsak dan rasa nanas. Perpaduan antara dengan membuat rasa manisnya meningkat. Begitu pun dengan aroma harum bunga-bunga yang ada di campuran tehnya.
Simak Video "Melihat Kedai Teh Unik Berkonsep Retro di Batam"
[Gambas:Video 20detik]
(raf/adr)