Kampung Bungur di Desa Jalatrang Ciamis terkenal dengan hasil ubi ungunya. Ubi kaya khasiat ini diolah jadi camilan enak, ada yang jenisnya basah dan kering.
Ubi ungu menjadi hasil pertanian unggulan Kampung Bungur, Desa Jalatrang, Kecamatan Cipaku, Ciamis. Hasil panen yang melimpah membuat warga setempat mengolahnya jadi ragam camilan enak.
Untuk jenis basah ada brownies, onde, getuk, puding, kue putu, dan bugis. Sedangkan untuk yang kering ada keripik ubi ungu, rangginang, cheese stick, kremes, dan akar kelapa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk harganya yang basah itu Rp 2 ribu satu buah, sedangkan brownies Rp 50 ribu. Kalau untuk yang kering satu kantong Rp 15 ribu. Semuanya terbuat dari ubi ungu," ujar Kepala Desa Jalatran Dadi Haryadi alias Asdad.
![]() |
Dadi bercerita awalnya oleh-oleh ini untuk mendukung Wisata Kampung Bungur sebagai Kawasan Ketahanan Pangan beberapa tahun lalu. Di lokasi itu ditanam ubi ungu yang menjadi ciri khasnya. Namun ketika itu para petani enggan menanam ubi ungu karena tidak laku dijual.
"Awalnya petani enggan menanam ubi ungu karena tidak laku. Lalu kami mencoba menanam dan mengolahnya menjadi camilan seperti keripik untuk oleh-oleh. Kemudian petani melihat ada potensi dan banyak pesanan, akhirnya masyarakat petani pun kini tertarik menanam ubi ungu," ungkapnya.
Dalam mengolah ubi ungu tersebut, Pemdes Jalatrang memberdayakan kelompok wanita, ibu-ibu PKK, dan masyarakat serta pemuda. Hingga kini produksinya bisa sampai 1 ton ubi ungu sekali panen dari luas lahan total sekitar 1 hektar yang tersebar di beberapa titik.
![]() |
"Sekarang harga ubi ungu ada harganya Rp 5 ribu sampai Rp 6 ribu. Bahkan saat barang sedikit, harganya bisa sampai Rp 8 ribu seperti saat lebaran kemarin. Jadi petani sempat merasakan harga tertinggi," terangnya.
Menurut Dadi, ubi ungu khas Ciamis ini tidak kalah dengan ubi Cilembu. Keunggulannya, ketika dikukus memiliki rasa yang pulen dan manis. Bisa juga sebagai bahan dasar beberapa makanan. Selain itu, ubi ungu juga dipercaya memiliki khasiat untuk kesehatan. Salah satunya untuk penyakit talasemia.
"Ubi ungu ini ternyata sangat cocok di lahan di Desa Jalatrang. Saat ini warga memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam ubi ungu," katanya.
Untuk pemasarannya, camilan ungu khas Desa Jalatrang ini baru ada di kios Wisata Kampung Bungur. Namun bisa juga memesan melalui media sosial Pemerintah Desa Jalatrang.
![]() |
Aneka camilan ungu tersebut kini menjadi salah satu andalan bagi instansi pemerintahan untuk oleh-oleh khas Ciamis. Mengingat Ciamis identik dengan warna khas ungu. Setiap ada kunjungan dari luar daerah, pejabat atau instansi pemerintahan Ciamis selalu memberikan oleh-oleh aneka camilan ungu khas Desa Jalatrang tersebut.
"Kami dipercaya Sekretariat DPRD setiap ada kunjungan dari pemerintah luar daerah, oleh-olehnya dari sini," ungkapnya.
Dadi berharap ke depan Desa Jalatrang memiliki brand tersendiri. Setiap melihat ubi ungu semua orang akan ingat dengan Kampung Bungur Desa Jalatrang.
Baca artikel selengkapnya DI SINI.
(aqr/adr)