Saat bulan Ramadan tiba slogan 'berbukalah dengan yang manis' banyak digaungkan menjadi menu berbuka puasa sebelum mengonsumsi makanan berat. Padahal, makanan manis memiliki dampak negatif jika dikonsumsi terlalu sering. Seperti sebulan penuh selama Ramadan.
Takjil manis seperti es, jus, bubur sumsum, dan lain-lain biasanya menambahkan perasa manis seperti susu kental manis. Tambahan tersebut memang membuat makanan dan minuman menjadi lebih nikmat. Namun, tahukah kamu kandungan gula dalam susu kental manis dapat membuat diabetes jika dikonsumsi terlalu sering?
Mengutip Healthline, sebanyak 30ml susu kental manis memiliki 15gram gula hal itu sama dengan 90 kalori dan 2,4 gram lemak, serta dalam 100 gram susu kental manis mengandung 321 kalori.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebuah studi yang dikutip dari Stylecraze menyebutkan bahwa susu kental manis memiliki kandungan lemak yang dapat yang dapat meningkatkan kadar LDL kolesterol dan level insulin.
Untuk diketahui, tingginya kadar LDL dalam darah dapat meningkatkan timbulnya penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung. Kental manis juga dapat menimbulkan resistensi insulin.
Insulin diperlukan untuk memecah kadar gula dalam darah sehingga tidak terjadi penumpukan gula yang mengakibatkan diabetes tipe 2.
Berdasarkan pernyataan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) susu kental manis bukanlah produk susu bernutrisi. Sehingga tidak dianjurkan dikonsumsi setiap hari.
Oleh karena itu slogan 'berbukalah dengan yang manis' akan lebih baik jika dialihkan dengan mengonsumsi pemanis alami dari buah-buahan.
(prf/ega)