Sate sapi yang legendaris ini terkenal dengan bumbu pedas gurih yang menyegat enak. Warungnya di dalam pasar menambah unik sate yang satu ini
Warung Jula Juli Sate Kampret eksis selama 28 tahun di Jombang. Kuliner yang satu ini cocok untuk mengisi perut di malam hari. Meski lokasinya di dalam pasar, warung legendaris ini tak pernah sepi pembeli.
Selain berbuka dan sahur, makan malam saat ramadan juga bisa dilakukan agar tetap bugar. Nah, Warung Jula Juli Sate Kampret cocok banget menjadi jujukan saat mencari kuliner malam di Jombang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab, warung di dalam Pasar Legi, Jalan Seroja, Jombang ini buka setiap malam pukul 20.00 WIB hingga 01.00 WIB. Warung sederhana ini didirikan Jumain Kampret sejak 1995. Kini, kuliner malam tersebut dikelola putrinya sebagai generasi kedua, Sri Wahyuni (45).
![]() |
"Pak Kampret namanya bapak. Bukanya dulu jam 11 malam sampai pagi. Khusus Ramadhan buka jam 8 malam sampai jam 1," kata Wahyuni kepada wartawan di lokasi, Minggu (9/4/2023).
Sate Kampret mempunyai beberapa ciri khas. Sate ini menggunakan daging sapi. Pembeli juga bisa memilih sate tanpa lemak. Sementara bumbu satenya tidak menggunakan kacang tanah, tapi bumbu yang mirip untuk ayam bakar.
Setiap tusuk sate lebih dulu dicelup ke dalam bumbu berwarna merah pekat ini. Selanjutnya, dibakar sampai matang. Tekstur daging yang empuk berpadu dengan gurih dan pedasnya bumbu bakar begitu menggunggah selera.
"Khasnya Sate Kampret pedas, tapi bisa memesan yang tidak pedas," terang Wahyuni.
![]() |
Kamu bisa menyantap Sate Kampret dengan nasi pecel, lodeh atau nasi urap-urap. Warung Jula Juli Sate Kampret juga menyediakan menu rawon dan kare ayam. Meski legendaris dan nikmat, kuliner ini masih ramah di kantong.
Satu porsi berisi 3 Sate Kampret hanya Rp 21.000, sedangkan isi 5 tusuk sate Rp 27.000. Detikers juga bisa menikmati satenya saja seharga Rp 45.000 isi 10 tusuk. Namun jika ingin sate tanpa lemak harganya Rp 50.000 isi 10 tusuk.
"Rata-rata sehari habis 40 kilogram daging sapi," ungkap Wahyuni.
Selain nikmat, lokasi Warung Jula Juli Sate Kampret juga unik. Sebab, lokasinya di dalam Pasar Legi area sayur. Jadi, para pembeli menyantap kuliner malam ini di emperan lapak yang sudah tutup ditemani asap sate yang menggugah selera.
"Pembelinya tidak hanya dari Jombang, tapi dari berbagai daerah," jelas Wahyuni.
![]() |
Salah satunya Ghofur (24), penikmat Sate Kampret asal Kediri. Ia sering mampir ke warung ini sekadar menikmati sate dengan nasi dan sayur lodeh. Selain itu, tempat makan di tengah pasar memberikan nuansa berbeda dengan warung lainnya.
"Kami tak pernah tahu sate sapi disajikan dengan sayur lodeh, ya baru di sini ini. Rasanya cocok buat teman-teman yang suka pedas, dagingnya juga empuk," ujarnya.
Begitu juga dengan Riski (29), warga Desa Mojongapit, Kecamatan Jombang. Ia mengaku ketagihan dengan cita rasa Sate Kampret yang empuk, gurih dan pedas. Selama Ramadhan, ia biasa makan sahur di warung ini.
"Mumpung sudah malam, sekalian makan sahur di sini," tandasnya.
Kisah sate kampret selengkapnya bisa dilihat di sini.
Baca juga: 7 Makanan Khas Semarang yang Wajib Dicoba |
(raf/odi)