Puas! Di Resto Hotel Ini Bisa Makan Dimsum Buffet dan Artisan

Di Pantai Indah Kapuk (PIK) tersebar banyak pilihan tempat makan dimsum, termasuk di restoran hotel populer ini. Dimsum tersedia dalam pilihan buffet maupun ala carte yang sifatnya lebih artisan dan premium.

Menemukan tempat makan dimsum di PIK tidak sulit karena hadir banyak restoran yang mengusung menu Kanton ini dengan cara berbeda. Salah satu yang terpopuler, The Chinese National.

Restoran ini berlokasi di lantai 7 hotel Swissôtel Jakarta PIK Avenue. Konsepnya berupa restoran Kanton buffet dimana pengunjung bisa menikmati makanan sepuasnya dengan satu kali bayar.

Dimsum Station menjadi salah satu incaran pengunjung. Di sini belasan dimsum tersaji fresh setiap hari dengan pilihan jenis yang dirotasi. Beberapa yang populer adalah hakao, siew mai, dan pao.

Lalu ada juga dimsum dalam pilihan ala carte yang sifatnya lebih artisan. Dimsum dibuat dengan bentuk cantik dan menggunakan paduan bahan premium.

Puluhan jenis dimsum dibuat segar

Dimsum Station di The Chinese National, Swissôtel Jakarta PIK Avenue melayani dimsum buffet. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Ditemui detikfood (16/3), Executive Chinese Chef Kong Fook Sin dari The Chinese National menjelaskan di sini ada sekitar 16 jenis dimsum yang tersaji di buffet. Untuk pilihan menu ala cartenya mencapai 26 jenis.

Chef asal Malaysia ini bekerja sama dengan Dim Sum Chef Low Kok Leong dalam mengkreasikan berbagai menu dimsum. Diakui chef Sin, semua dimsum di sini dibuat sendiri, mulai dari kulit hingga isiannya.

Saat detikfood mampir, di Dimsum Station tampak ada pao jeruk isi kacang merah, pao kelinci isi pasta pandan, ceker ayam, egg tart, hakao, siew mai, hingga spring roll isi sayuran. Semua bisa diambil bebas oleh pengunjung sesuai selera.

Hakao jadi primadona di sini karena udangnya besar, teksturnya juicy, dan rasanya manis alami. detikfood juga menyukai siew mai di sini yang dibuat dengan campuran adonan udang dan ayam.

Hakau jadi salah satu menu terpopuler dengan isian udang yang manis juicy. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Sebagai condiment, chef Sin menyiapkan chili oil racikan sendiri. "Rasanya tak terlalu pedas, wangi, dan ada renyahnya," kata chef ramah ini.

Chef Sin menjelaskan, ia mengadopsi resep dimsum autentik Kanton, namun ada penyesuaian. "Resep dimsum dimodifikasi, namun cara atau teknik mengolahnya sama. Ini untuk menyesuaikan selera konsumen," katanya.

Dimsum cantik bentuk angsa dan topping foie gras ada di halaman selanjutnya.

Dimsum ala carte bentuk angsa dan topping foie gras

Dimsum artisan ini memiliki bentuk angsa hingga diberi topping abalone. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Dari menu ala carte ada 4 jenis dimsum artisan yang bisa dicoba. Disajikan layaknya platter, menu ini dibanderol Rp 105.000.

Pertama, chef Sin menyajikan hakao dengan kulit warna pink keunguan. Kulit hakao ini spesial karena dibuat dengan campuran buah naga. Untuk isinya masih sama, berupa potongan udang besar dan juicy.

Selanjutnya ada dumpling berwarna hitam yang kulitnya dibuat dengan campuran tinta cumi. Toppingnya berupa abalone yang terkenal mewah.

Dumpling sayuran juga tersedia dalam platter ini. Chef Sin menjelaskan di dalamnya ada isian kol ungu yang dipadukan truffle oil. Sentuhan Barat ini bikin rasa dimsum makin istimewa.

Tak ketinggalan, ada Yam Paste Swan Puff yang jadi primadona. Dimsum goreng bentuk angsa ini dibuat dari adonan puff pastry berlapis-lapis, jumlahnya bahkan sampai 70! Di dalamnya diberi isian pasta yam yang manis lembut.

"Dimsum kekinian di sini pakai foie gras, udang sakura, abalone sampai truffle oil. Kreasi dimsum ini bisa dicampur (antara budaya China dan Barat) untuk menarik minat anak muda. Bentuknya juga cantik," kata chef Sin.

Dinikmati pagi hari bersama teh hangat

Ragam dimsum buffet enak dinikmati dengan secangkir teh hangat. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Besar di Malaysia dan pernah bekerja di Hong Kong yang lekat dengan budaya menikmati dimsum-nya, chef Sin juga bercerita soal tradisi yum cha. Masyarakat di sana terbiasa menikmati dimsum saat sarapan, sambil ditemani secangkir teh hangat.

Kata yum cha pun ada ceritanya. "Pagi-pagi anak-anak biasanya diajak orang tuanya yum cha. Itu seperti ajakan sarapan dimsum bareng-bareng. Biasanya pukul 06.00-07.00," kata chef Sin.

Uniknya, dalam budaya Kanton sendiri, dimsum sebenarnya jarang dinikmati dengan chili oil. Menurut chef Sin, mereka lebih terbiasa makan dimsum polos tanpa saus atau cocolan.

Nah, untuk menikmati dimsum Kanton klasik maupun dimsum artisan/kekinian di The Chinese National, kamu bisa mampir mulai pukul 06.30 - 10.30 untuk sarapan, 12.00 - 15.00 untuk makan siang, dan 18.00 - 22.00 untuk makan malam.

Harga bersantap buffet di sini Rp 288.000 nett per orang untuk hari kerja siang dan Rp 388.000 nett per orang untuk akhir pekan. Informasi dan reservasi bisa menghubungi 0813 1762 9952.

Restoran AYCE Ini Hadirkan 50 Pilihan Dimsum yang Menggoda Selera

Restoran AYCE Ini Hadirkan 50 Pilihan Dimsum yang Menggoda Selera