Rempah punya nama sendiri dalam bahasa Sunda. Nama ini cukup berbeda dengan nama aslinya dalam bahasa Indonesia. Simak daftarnya!
Rempah punya peranan penting dalam melezatkan masakan. Mengenali rempah bukan hanya dalam bentuk aslinya, melainkan juga nama atau sebutannya dalam bahasa Indonesia atau bahasa daerah.
Di budaya Sunda, misalnya, rempah memiliki nama sendiri yang informasinya menarik disimak. Bagi detikers pecinta masakan khas Sunda, perlu tahu nama-nama samara alias rempah-rempah dalam Bahasa Sunda ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Koneng
![]() |
Koneng merupakan Bahasa Sunda dari kunyit. Kunyit banyak digunakan dalam nasi kuning, opor ayam, dan ayam ungkep goreng. Dalam Bahasa Sunda, warna kuning disebut koneng. Berwarna kuning khas, menjadi salah satu alasan kunyit disebut koneng.
Kunyit terkenal memiliki khasiat yang hebat. Mulai dari meningkatkan daya tahan tubuh, mengobati radang, bahkan untuk perawatan kulit.
2. Laja
Laja atau lengkuas dalam Bahasa Indonesia merupakan salah satu rempah yang memiliki kemiripan dengan Jahe. Namun, kedua rempah tersebut dapat dibedakan dari aromanya. Lengkuas memiliki aroma khas dan rasa sedikit pedas mampu meningkatkan cita rasa dalam suatu masakan.
Lengkuas umum dijadikan sebagai campuran obat. Salah satunya untuk mengobati penyakit kulit seperti panu hingga gatal-gatal. Lengkuas mengandung anti-inflamasi yang dapat meringankan peradangan pada perut.
3. Surawung
![]() |
Surawung memiliki arti kemangi dalam Bahasa Indonesia. Daun kemangi memiliki harum yang khas dan sering dijadikan lalapan dalam masakan Sunda.
Daun kemangi dipercaya memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan pencernaan. Kemangi dapat menurunkan kadar asam lambung. Selain itu kandungan antioksidan pada daun kemangi juga tinggi dan dapat mencegah stress orang yang mengonsumsinya.
4. Katuncar
Dalam Bahasa Sunda, biji ketumbar disebut sebagai katuncar. Bagi orang awam, banyak yang tidak bisa membedakan antara ketumbar dan merica karena bentuknya yang mirip. Ketumbar memiliki ukuran butir yang lebih kecil dibandingkan merica.
Ketumbar memiliki khasiat untuk dapat membantu siklus hormon estrogen secara teratur pada tubuh perempuan. Hal ini dapat menjaga keteraturan siklus menstruasi. Selain itu, dengan mengonsumsi rebusan ketumbar dapat mengurangi masalah bau mulut dan badan.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
5. Pedes
Nah, rempah yang mirip dengan ketumbar tadi adalah merica. Merica dalam Bahasa Sunda disebut pedes. Mengapa demikian? Merica memiliki rasa pedas dan hangat jika ditambahkan dalam sebuah masakan. Oleh karena itu merica disebut pedes, karena pedas dalam Bahasa Sunda itu pedes atau lada.
Merica dapat mencegah gangguan lambung karena memiliki anti radang yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri.
6. Cengek
![]() |
Bagi para pecinta pedas seharusnya sudah tidak asing lagi terhadap rempah yang satu ini. Tidak lain dan tidak bukan adalah cabai rawit. Dalam Bahasa Sunda, cabai rawit sering disebut sebagai cengek. Cengek atau cabai rawit banyak digunakan untuk membuat sambal sampai bumbu seblak makanan khas Bandung.
7. Sereh
Sereh atau serai merupakan salah satu rempah yang juga banyak digunakan dalam masakan Sunda. Penggunaan serai dapat menambah aroma yang khas.
Selain dimasak, serai juga sering disajikan sebagai minuman. Hal ini karena serai memiliki kandungan anti-inflamasi yang tinggi. Serai mampu memberikan detox pada tubuh khususnya untuk hati dan ginjal.
8. Gula Bereum
Bereum berarti merah. Jadi gula bereum adalah gula merah. Sering dikira sama karena bentuknya yang mirip, gula merah dan gula aren jelas berbeda. Terbuat dari bahan baku yang sama, akan tetapi gula aren memiliki aroma yang kuat dan khas. Sedangkan gula merah tidak memiliki aroma yang kuat dan sering menjadi campuran makanan.
Gula merah diketahui memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan gula putih. Gula merah tergolong aman dikonsumsi bagi para penderita diabetes. Namun, tetap saja meski aman bukan berarti bebas dikonsumsi setiap saat.
9. Muncang
![]() |
Jadi masakan yang dicampur kemiri akan menjadi lebih kental dan creamy. Hal ini lantaran kemiri berfungsi untuk mengikat kandungan air dalam masakan. Kemiri dalam Bahasa Sunda sering disebut sebagai muncang.
Kemiri banyak digunakan sebagai obat tradisional khususnya untuk obat sakit pinggang, sakit kepala, dan demam.
10. Cengkeh
Cengkeh atau cengkih dalam Bahasa Indonesia merupakan rempah primadona dari Indonesia. Rempah ini banyak diekspor ke berbagai belahan dunia. Cengkeh banyak dikonsumsi dengan cara diseduh atau dibuat teh.
Manfaat dari cengkeh adalah dapat menangkal radikal bebas yang ada di dalam tubuh.
Baca artikel selengkapnya DI SINI.
Simak Video "Kuliner Hidden Gem Dekat Canggu: Gurihnya Bebek Goreng Rempah"
[Gambas:Video 20detik]
(adr/adr)