Aceh punya kuliner sate khas bernama sate matang. Penyajiannya unik dimana soto didampingi semangkuk kuah soto yang gurih segar.
Sate Padang atau sate Madura sudah biasa, tapi bagaimana dengan sate Matang? Sate ini merupakan kuliner khas Aceh yang diambil dari nama salah satu kota di sana yakni Kota Matang.
Sate Matang khas Aceh juga bisa dinikmati di Medan. Salah satu penjualnya yang terkenal ada di Jalan Gajah Mada, Sei Sikambing D. Namanya Nasi Sate Matang Bang Nan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat masuk ke warung sate Matang, detikers akan disambut aroma asap sate yang mengepul. Tentunya, aroma ini semakin membuat detikers tak sabar untuk mencicipi menu ini.
"Untuk sate kita pakai daging sapi dan kambing. Setiap tusuknya itu ada dagingnya, hati dan ada juga lemak. Jadi bebas kepada pembeli untuk pesanannya," ungkap Bang Nan, pemilik Warung Warung Nasi Sate Matang.
Dalam setiap porsinya, detikers akan mendapat 10 tusuk sate lengkap dengan seporsi nasi, bumbu kacang dan kuah soto. Tak lupa juga, sepotong jeruk nipis sebagai penyegar rasa.
Saat mencicipi sate matang ini, detikers dapat merasakan cita rasa daging lembut yang sudah dimarinasi dengan rempah-rempah khas Aceh. Menariknya, Sate Matang Bang Nan ini memiliki sensasi sedikit pedas dan gurih.
![]() |
"Kalau untuk rempah-rempah sama bumbu kita pesan langsung dari Aceh karena di sini itu tidak ada. Tapi kalau bumbu dasar ada. Misalnya gula merah Aceh di sini kan beda rasanya ya, jadi memang kita pakai rempah-rempah asli," ujarnya.
Sementara itu, semangkuk kuah soto bening di warung ini juga memiliki cita rasa gurih dan asam yang segar. Cocok dimakan dengan sate Matangnya.
Nah, saat menikmati seporsi sate Matang, detikers wajib mencicipi minuman segar seperti es timun serut yang menjadi andalan di warung ini. Serutan timun yang banyak dengan ukuran gelas yang besar cocok untuk menjadi teman menyantap sate Matang ini.
Untuk menikmati segelas es timun serut ini, detikers cukup merogoh kocek seharga Rp 10 ribu.
Bang Nan bercerita sate Matang racikannya ini sudah dinikmati banyak orang, baik warga Medan maupun luar kota. "Banyak warga Medan yang makan, yang dari luar kota juga banyak, bahkan ada orang Jakarta yang langganan tiap ke sini," ucapnya.
Baca artikel selengkapnya DI SINI.
(yms/adr)