Usai Imlek, warga Tionghoa memperingati Cap Go Meh. Berbagai makanan khas dinikmati, termasuk tang yuan alias ronde yang merupakan simbol kebersamaan.
Cap Go Meh adalah akhir dari rangkaian perayaan tahun baru Imlek yang dilakukan tiap tanggal 15 pada bulan pertama penanggalan Tionghoa atau 2 minggu setelah Tahun Baru Imlek. Perayaan ini juga lekat dengan kehadiran berbagai kuliner.
Salah satunya tang yuan alias ronde. Kuliner ini berupa bola-bola isi dari tepung ketan yang disajikan dalam kuah mirip bandrek. Orang-orang juga mengenalnya sebagai wedang ronde.
Bagi masyarakat Tionghoa, menyantap tang yuan jamak dilakukan saat Imlek dan Cap Go Meh. Pasalnya tang tuan mengandung simbol dan makna khusus.
Berikut ini detikSumut sajikan informasi tentang tang yuan, mulai dari legenda hingga maknanya.
Apa Itu Tang Yuan?
![]() |
Tang yuan adalah kudapan asal Tiongkok berbentuk bundar yang terbuat dari tepung ketan. Ukurannya sendiri bervariasi, ada yang sebesar kelereng hingga berukuran sama dengan bola pingpong ataupun golf.
Umumnya, tang yuan memiliki isian berupa wijen hitam ataupun pasta kacang merah. Namun, tidak menutup kemungkinan disajikan secara polos tanpa diisi sesuatu.
Selanjutnya, bola-bola ketan tersebut diolah dengan cara direbus, dikukus, ataupun digoreng. Akan tetapi, untuk sajian wedang ronde, bola-bola yang telah dibuat perlu direbus dalam kuah jahe yang pedas-manis.
Disebut yuan xiao di China bagian utara, tang yuan sendiri menjadi salah satu kuliner wajib selama Cap Go Meh alias Festival Lampion. Perayaan ini jatuh setiap hari ke-15 penanggalan kalender China. Namun, makanan ini juga kerap disantap di luar perayaan spesial tersebut.
Sebagai contoh, warga China bagian selatan mengonsumsi tang yuan saat Dongzhi. Acara ini diadakan bertepatan dengan Solstis Desember yang jatuh antara 21 dan 22 Desember.
Meskipun sama-sama mengonsumsi tang yuan, ada sedikit perbedaan antara ronde saat Cap Go Meh dan Dongzhi. Ronde untuk Cap Go Meh dibuat putih untuk menyerupai bulan purnama, sedangkan saat Dongzhi, bola-bola ketan tersebut diberi pewarna makanan merah ataupun pink.
Legenda Tang Yuan dan Pelayan Istana, Yuan Xiao
![]() |
Makanan khas Cap Go Meh ini diperkirakan sudah ada sejak lebih dari 1.100 tahun yang lalu. Dalam kurun waktu yang lama itu, tentu ada sejarah di balik kemunculannya.
Mengenai asal-usul kemunculan tang yuan, informasinya kebanyakan berasal dari legenda maupun cerita rakyat yang beredar di tengah masyarakat. Berdasarkan laman Asian Inspirations, salah satu versi yang paling populer adalah tentang seorang pelayan perempuan bernama Yuan Xiao.
Hidup di masa Dinasti Han, Yuan Xiao yang masih sangat belia diambil dari rumahnya untuk dipekerjakan sebagai pelayan di istana. Selama bekerja di sana, ia kerap merindukan keluarganya.
Berbagai cara telah dilakukan Yuan Xiao untuk menemui keluarganya, tetapi perempuan tersebut tak pernah diizinkan. Usaha ini diketahui oleh salah satu menteri. Menteri tersebut lantas menyuruh Yuan Xiao untuk membuat banyak tang yuan sebagai bentuk pemujaan kepada para dewa.
Yuan Xiao menuruti perintah tersebut dan membuat tang yuan semampu dirinya pada hari kelima belas di bulan pertama kalender China. Singkat cerita, kaisar dari istana ia bekerja merasa terkesan dan akhirnya ia pun diizinkan untuk mengunjungi keluarganya.
Sejak saat itulah, tradisi makan tang yuan semasa Cap Go Meh terus dipertahankan oleh masyarakat etnis Tionghoa.
Simak Video "Kelezatan Aneka Sajian Imlek, Ada Poon Choi hingga Bebek Panggang"
[Gambas:Video 20detik]