Lezatnya Abon Cakalang-Sambal Woku, Cocok Disantap dengan Nasi Hangat

Lezatnya Abon Cakalang-Sambal Woku, Cocok Disantap dengan Nasi Hangat

Inkana Izatifiqa R Putri - detikFood
Kamis, 29 Des 2022 15:02 WIB
Abon Lyvia
Foto: Instagram @lyvianusaboga
Jakarta -

Abon merupakan makanan yang sering kali disantap masyarakat Indonesia. Biasanya, abon kerap disantap bersamaan dengan nasi hangat. Selain lezat, makanan ini juga sangat praktis untuk disajikan.

Abon umumnya terbuat dari daging sapi yang direbus, disuwir, dibumbui, digoreng hingga kemudian dipres. Namun, saat ini ada banyak jenis abon yang ditawarkan, mulai dari abon ikan hingga ayam.

Pemilik Lyvia Nusa Boga Suriana menjadi salah satu pengusaha kuliner yang menghadirkan aneka ragam abon. Mulai dari abon tuna kelapa, abon ikan tuna, hingga abon cakalang. Ia mengatakan bisnis miliknya berawal hanya dengan modal Rp 100 ribu saja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan modal Rp 100 ribu, saya sebagai Ibu RT ingin mempunyai pendapatan sendiri," ujarnya kepada detikcom belum lama ini.

Meski hanya bermodalkan Rp 100 ribu, Suriana bisa mengembangkan usahanya. Bahkan, ia juga membuat inovasi produk lainnya berupa sambal hingga camilan khas Sulawesi Utara

ADVERTISEMENT

"(Saya) memulai dengan dua jenis produk, dan terus berinovasi sampai dengan 20 produk makanan olahan," katanya.

Untuk varian abon, Lyvia Nusa Boga menawarkan varian Abon Tuna Kelapa, Abon Cakalang, Abon Ikan Tuna, Abon Tuna Rumput Laut dan Abon Roa Kelapa. Sementara untuk varian sambal, terdapat berbagai pilihan di antaranya, Sambal Woku, Sambal Roa, Sambal Rintek Wuuk, hingga Sambal Tinoransak.

Tak hanya itu, ada juga ragam camilan yang ditawarkan seperti, Pisang Tore dan Klappy Cookies. "Lyvia Nusa Boga punya berbagai camilan yang bisa nemenin weekend. Yang favorit ada Pisang Tore tersedia dua rasa, Sweet Honey dan Cheese," dikutip dari Instagram @lyvianusaboga.

Dengan aneka varian yang ditawarkan, Lyvia Nusa Boga bisa memperoleh omzet puluhan juta rupiah sebulan. Namun, Suriana menyebut akan terus mengembangkan usahanya, termasuk membuka toko.

"Omzet satu bulan rata-rata sekitar Rp 25 juta," katanya.

"Rencana bisnis, (ingin) mengembangkan makanan olahan berupa saus sambal dengan tema masakan daerah yang dituangkan dalam bentuk sambal dan abon. Dan membuka toko khusus untuk cake daerah dan makanan olahan," imbuhnya.

Sebagai informasi, Lyvia Nusa Boga merupakan salah satu peserta webinar 'Kembangkan Bisnis Kulinermu vol. 2' yang digelar KraftHeinz Food Service Institute bersama detikcom. Berbeda dari sebelumnya, webinar kali ini membahas tentang pembuatan konten yang menarik, serta pentingnya laporan keuangan untuk bisnis kuliner, dan cooking demo untuk memberikan ide-ide menarik bagi para pebisnis kuliner.

KraftHeinz Food Service juga memilih 10 foodpreneur yang berkesempatan mendapatkan modal usaha senilai puluhan juta rupiah, konten promosi gratis di detikcom, hingga business coaching session dengan para pakar bisnis kuliner.




(ads/ads)

Hide Ads