Tampilannya mirip pecel, inilah sega pager khas Grobogan, Jawa Tengah. Menu ini unik karena dibuat dari aneka sayuran populer yang tumbuh di pagar pekarangan rumah.
Sega pager atau nasi pager adalah makanan khas Kabupaten Grobogan sejak zaman dulu. Hidangan ini berupa sayuran mentah atau matang yang dipadu 2 jenis sambal yaitu sambal kacang dan kelapa.
Disebut "pager" lantaran bahan utamanya adalah sayuran atau daun-daunan yang jamak tumbuh menjadi pagar hidup di pekarangan rumah di desa. Ada daun luntas, kemangi, kenikir, jantung pisang, dan daun pepaya.
Menemukan makanan ini tak sulit karena banyak warung makan di sepanjang jalan menawarkannya. Apalagi di Kecamatan Godong yang menjajakan sega pager buat pesanan atau dijual di pinggir jalan.
Salah satunya ditawarkan di rumah milik Isnaini Nurnaningsih di Desa Mojoagung, Kecamatan Karangrayung, Grobogan. Seporsi sega pager hanya dijual seharga Rp 3.000 saja. Ternyata dia punya rahasia sehingga bisa menjual makanan itu dengan harga murah.
"Kalau saya masih bisa bertahan dengan harga Rp 3.000 karena bahan hampir 80% dari tanaman pagar rumah. Itulah kenapa makanan khas ini disebut kuliner sega pager. Karena bahan baku dari tanaman pagar yang melingkar atau melindungi rumah. Saya tidak menjual secara umum, hanya menyajikan sega pager untuk acara formal atau pesanan yang butuh makanan berat untuk sarapan," jelas Isnaini kepada detikJateng, Rabu (21/12/2022).
![]() |
Isnaini yang sudah berbisnis kuliner sejak 15 tahun lalu menjelaskan bahwa kelezatan sega pager ada pada sayuran dan sambalnya. Sayuran kaya akan serat itu tersaji dengan nikmat karena disajikan dua macam, ada yang sudah matang direbus atau yang disajikan secara mentah.
Meski demikian, cita rasa khas daun kenikir menjadi buruan para pecinta ini. Padahal bahan sayuran yang sehat dan bergizi di sega pager mudah diperoleh siapa pun dan dimanapun karena banyak masyarakat menanam tanaman untuk dijadikan pagar rumah.
Sayangnya, Isnaini tidak menyediakan sega pager untuk umum. Dia hanya membuat berdasarkan pesanan. Menurutnya, setiap hari dia mendapat pesanan untuk membuat nasi pager hingga 200 porsi.
Selain Isnaini, ada pula warung milik Rudianti yang menyajikan sega pager di warungnya di Grobogan. Banyak pembeli yang berdatangan untuk sarapan di tempatnya itu.
Seporsi sega pager dijualnya seharga Rp 3.000 saja. Jika menambah lauk berupa kerupuk maupun peyek, pembeli hanya cukup merogoh kocek Rp 5.000.
"Saya bisa menjualnya sampai 50 porsi sehari khusus penyajian sarapan saja. Harga murah saya jual Rp 3.000 dan jika ditambah kerupuk atau peyek disajikan dengan harga Rp 5.000," tutupnya.
Baca artikel selengkapnya DI SINI.
Simak Video "Sensasi Unik Menyantap Hidangan di Sungai Ditemani Ikan"
[Gambas:Video 20detik]
(adr/adr)