Ketika membuka Starbucks kalengan ini, kami mencium aroma kopi yang harum mirip seperti kopi-kopi buatan coffee shop. Keduanya memiliki aroma serupa, tapi pada Mocha ada sedikit harum cokelat. Sedangkan pada Espresso Latte, aroma kopinya lebih kuat.
Dari segi tekstur, kedua minuman ini memiliki 'body' yang kental. Lebih kental dari minuman kopi kalengan lain yang sering kami coba sebelumnya.
Rasa varian Espresso Latte bisa dibilang kuat akan kopinya. Ada rasa pahit yang diimbangi rasa manis ringan dan tekstur creamy yang enak. Karena merupakan varian Doubleshot Espresso, rasa kopinya cenderung kuat. Cocok buat penggemar kopi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara pada Mocha, secara umum varian ini terasa lebih manis seperti susu cokelat yang dibubuhi kopi. Rasa kopinya jauh lebih tipis terasa lamat-lamat.
![]() |
Keduanya terasa lebih enak jika dinikmati dalam kondisi benar-benar dingin. Cara lain adalah dengan menambahkan es batu.
Dihubungi detikfood, Vidi Prima Lestari Putri selaku manajer Public Relations Starbucks Indonesia membenarkan kehadiran produk Starbucks kalengan ini.
"Untuk produk Starbucks RTD atau Ready-To-Drink tersebut memang sudah ada di beberapa convenience store di Indonesia. Tapi produk tersebut tidak berada di bawah lisensi PT Sari Coffee Indonesia (yang membawahi gerai Starbucks pada umumnya)," katanya.
Dalam kaleng memang tertulis kalau minuman ini diimpor PT Nestle Trading Indonesia. Produksinya sendiri bukan di Indonesia, melainkan di Malaysia.
Simak Video "Starbucks Bantah Tudingan Dukung dan Kirim Keuntungan ke Israel"
[Gambas:Video 20detik]
(adr/odi)