Keistimewaan Beras Kuno, Tak Membuat Kadar Gula Darah Naik

Keistimewaan Beras Kuno, Tak Membuat Kadar Gula Darah Naik

Diah Afrilian - detikFood
Senin, 22 Agu 2022 15:30 WIB
Kekayaan Nusantara! Indonesia Punya 7.000 Jenis Beras Kuno
Foto: detikcom/Diah Afrilian
Jakarta -

Jika nasi putih identik dengan kandungan gula yang tinggi, ternyata berbeda dengan beras-beras kuno. Kadar seratnya yang tinggi baik dikonsumsi penderita diabetes.

Selama ini nasi dikenal dengan sumber karbohidrat dengan kandungan glukosa tinggi. Banyak orang yang menghindari konsumsi nasi bahkan dikatakan sebagai sumber karbohidrat yang tidak sehat.

Banyak pelaku diet yang mengaku juga menghindari konsumsi nasi karena kadar glukosa yang tinggi. Pada beberapa pasien dengan penyakit tertentu juga tak disarankan untuk mengonsumsi nasi putih demi menjaga kestabilan gula darahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tetapi tak banyak yang mengetahui bahwa ada beberapa jenis nasi yang justru lebih sehat. Walaupun memiliki kandungan karbohidrat yang sama, nasi yang berasal dari beras-beras kuno ini terbukti secara ilmiah tidak menimbulkan lonjakan gula darah dan efek samping lainnya.

Kekayaan Nusantara! Indonesia Punya 7.000 Jenis Beras KunoHobi mengonsumsi nasi dari beras kuno, Helianti Hilman mengaku hasil pemeriksaan gula darahnya tak pernah bermasalah. Foto: detikcom/Diah Afrilian

Helianti Hilman selaku founder dari Javara menyebutkan bahwa ia tidak bisa lepas dari konsumsi nasi. Nasi yang dikonsumsinya secara rutin ini berasal dari beras-beras kuno yang didapatkan dari petani-petani Nusantara.

ADVERTISEMENT

Helianti mengaku dirinya adalah seorang foodies yang tidak pernah bisa lepas dari makanan dan kulineran. Menjawab kekhawatiran orang-orang yang menyebutkan bahwa banyak makan dapat menyebabkan kolesterol, asam urat hingga diabetes, Helianti suatu hari membuktikan sendiri untuk memeriksakan kesehatannya ke dokter.

"Saya dan dokter sempat dibuat terkejut. Saya ini kan profesional eater alias doyan makan tetapi kadar diabetes saya normal, gula darah normal, asam urat normal, sampai dokternya saja berkali-kali memastikan melihat ulang hasil pemeriksaan dan melihat saya," ungkap Helianti Hilman pada workshop Ancient Rice di The Dharmawangsa (20/8).

Helianti menyebutkan bahwa rahasia tubuh sehat ala dirinya ini adalah mengonsumsi makanan-makanan organik yang dibuat dengan campur tangan hati nurani dan ikatan batin petani terhadap alam. Ia mengungkapkan dirinya banyak belajar tentang berkat yang diberikan Tuhan melalui alam ketika bertemu sosok Mbah Suko yang melestarikan benih-benih beras kuno di rumahnya.

"Mbah Suko pernah bilang sama saya, Tuhan sebenarnya sudah memberikan bahan makanan yang sehat melalui keberkahan yang dilimpahkan pada alam. Hanya saja manusianya kini berusaha menjauhkan diri dari berkat Tuhan, misalnya seperti beras kuno yang banyak digantikan oleh beras modern dengan kadar gula yang tinggi," ungka Helianti.

Kekayaan Nusantara! Indonesia Punya 7.000 Jenis Beras KunoChef Julio dari The Dharmawangsa menyebutkan pengolahan beras-beras ini cukup rumit karena perbedaan kebutuhan air dari beras biasa. Foto: detikcom/Diah Afrilian

Menangani langsung pemasakan beras, chef Julio dari The Dharmawangsa juga menyebutkan ada cara-cara tertentu untuk memasak beras-beras kuno ini. Teksturnya hingga bulirnya yang berbeda daripada beras biasa membuat chef Julio harus memutar otaknya memasak beras-beras kuno ini dengan cara yang tepat.

"Sebenarnya semuanya kurang lebih mirip dengan beras biasa. Hanya saja ada beras-beras yang butuh lebih banyak air dan harus dimasak lebih lama. Menurut saya yang paling sulit itu memasak beras tricolor yang berasal dari tiga jenis beras, karena karakter tiga beras yang berbeda jadi satu mau tidak mau harus pakai air yang banyak agar semua matang. Ya hasilnya semua matang, hanya saja ada yang lebih lunak dan ada yang sedikit masih keras," ungkap chef Julio.

Beras-beras kuno ini diungkapkan oleh chef Julio bisa dikombinasikan dengan berbagai jenis lauk makanan sesuai selera. Perpaduan beras kuno dengan lauk pauk pelengkap tidak ada syarat atau ketentuan khusus, semuanya bisa disesuaikan dengan selera masing-masing saja.

"Kalau lauk bisa apa saja ya, hanya ini kan berasnya sehat jadi teksturnya lebih berserat saja. Di sini saya coba memasangkan dengan sate ikan kukus, sate lilit, ayam bakar bumbu kuning, tahu kukus, urap dan yang lainnya," kata chef Julio.

Terkait manfaat sehat beras-beras kuno, Helianti menyebutkan awalnya beras kuno hanya dikonsumsi oleh orang tua maupun penderita penyakit saja tetapi kini berasnya mulai disukai anak-anak muda. Saat dicicip rasa nasi dari beras menthik selain pulen juga ada rasa creamy mirip susu.

(dfl/odi)

Hide Ads