Pala, Rempah Eksotis yang Sejak Dulu Menghidupi Indonesia

Kuliner Pusaka Indonesia

Pala, Rempah Eksotis yang Sejak Dulu Menghidupi Indonesia

Riska Fitria - detikFood
Senin, 22 Agu 2022 05:00 WIB
Pala
Foto: iStock
Jakarta -

Pala merupakan salah satu rempah yang diperebutkan bangsa Eropa di Indonesia. Itu karena jenis rempah ini memiliki keistimewaan.

Pala merupakan rempah yang berasal dari biji pohon pala atau yang bahasa latinnya Myristica fragrans. Tanaman pala itu menghasilkan bunga, buah dan biji.

Nah biji yang terdapat pada buah pala itu yang digunakan sebagai rempah-rempah. Dalam kuliner Indonesia, pala sering digunakan untuk masakan gulai, kari, semur daging dan lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia merupakan negara penghasil pala terbesar. Karena kekayaan pala itu membuat bangsa Eropa datang ke Indonesia dan memperebutan pala.

Ada beragam fakta menarik seputar pala di Indonesia. Berikut detikFood merangkumnya:

1. Tumbuh di Kepulauan Maluku

PalaKepulauan Maluku merupakan daerah penghasil pala sejak abad-abad silam. Foto: iStock

Rani Bustar yang merupakan pendiri dari Rumapala mengatakan bahwa Kepulauan Maluku merupakan daerah penghasil pala sejak abad-abad silam.

ADVERTISEMENT

Hal tersebut disampaikan dalam talkshow Indonesia Spice Up The World dalam Jelajah Rempah Nusantara (19/08/22). Ia menjelaskan perjalanan pala hingga dikenal dunia.

Pada tahun 1000 Masehi, pala telah diperdagangkan oleh para saudagar dari Arab, China dan India hingga penjuru dunia.

Baca Juga: Tempe Kian Mendunia, Disebut Punya 'Koneksi' dengan Warga AS

2. Harga Pala setara dengan 7 Sapi Jantan Dewasa

PalaDulu, pala merupakan salah satu komoditas termahal. Foto: iStock

Dulu, pala merupakan salah satu komoditas termahal. 1 pon pala dihargai dengan 7 sapi jantan dewasa. Itu karena pala memiliki keistimewaan sebagai rempah-rempah.

Karena itu juga, pala dan wilayah penghasilnya di Kepulauan Banda, Maluku pernah menjadi daerah yang diperebutkan banyak bangsa di masa lalu.

Salah satunya Pulau Run yang pernah mau ditukar dengan Manhattan oleh Belanda. Ide pertukaran itu dilakukan semata-mata ingin menguasai perdagangan rempah.

3. Dibuatkan Perkebunan Pala Terbesar

PalaPada sekitar tahun 1769-1802, buah pala dan bibit pala dibawa keluar dari Kepulauan Banda. Foto: iStock

Pada sekitar tahun 1769-1802, buah pala dan bibit pala dibawa keluar dari Kepulauan Banda oleh ahli hortikultura asal Prancis dan ditanam di daerah Koloni mereka Mauritius, Afrika Timur.

Selain itu, Inggris juga mengembangkan perkebunan pala di daerah jajahan lainnya. Namun sayang, pada 1942 perkebunan pala mengalami kerusakan parah ketika Indonesia dijajah oleh Jepang.

Setelah merdeka, perkebunan pala tersebut kembali diambil alih oleh pemerintah Indonesia dan menjadi perkebunan pala kembali.

Baca Juga: Kepincut Makanan Indonesia, Para Bule Ini Hobi Makan Bubur hingga Nasi Bungkus

4. Produksi Pala di Indonesia

PalaPada tahun 2015 produksi pala di Indonesia mencapai 33.711 ton. Foto: iStock

Produksi pala di Indonesia sangat tinggi. Pada tahun 2015 produksi pala di Indonesia mencapai 33.711 ton dan luas area tanam 168.904 ha, seperti yang dikutip dari Dirjen Perkebunan 2016.

Sementara itu, volume ekspor pala mencapai 17.027 ton dengan nilai 100.141 juta USD. Kepulauan Maluku dan Tanah Papua menjadi sentra terbesar di Indonesia.

Kini, popularitas pala tak secemerlang dulu. Meski begitu, Indonesia masih menjadi salah satu penghasil pala terbesar di dunia.

Indonesia masih menjadi produsen dan eksportir biji serta bunga pala terpopuler. Daerah lain di Indonesia yang juga menghasilkan pala adalah Aceh, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Utara.

Baca Juga: 7 Rempah-Rempah yang Jadi Incaran Bangsa Eropa Datang ke Indonesia

Halaman 2 dari 2
(raf/adr)

Hide Ads