Ayam Pedas Rantinem adalah kuliner favorit di Banyuwangi. Bupati kabupaten di ujung paling timur pulau Jawa ini bahkan menggemari racikan ayam pedasnya yang nendang.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani mengaku ketagihan dengan cita rasa ayam pedas di rumah makan Ayam Pedas Rantinem. "Saya suka rasanya, pedasnya super, tapi bikin ketagihan dan ingin kembali lagi," kata Ipuk kepada detikJatim, Rabu (25/5/2022).
Selain Ipuk, bupati periode sebelumnya, Abdullah Azwar Anas juga menjadi pelanggan setia warung ayam pedas yang buka sejak tahun 1970-an tersebut. Sering kali mereka mendatangi rumah makan yang beralamat di Terminal Genteng Banyuwangi itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kegiatan Bupati Ngantor di Desa, Ipuk menyempatkan untuk melihat langsung proses pembuatan di dapur Ayam Pedas Rantinem di Desa Kaliploso, Kecamatan Cluring, Banyuwangi. Mulai dari pembuatan bumbu, proses bakar ayam, hingga merebus.
Terlihat proses memasak di Ayam Pedas Rantinem masih menggunakan kayu bakar. "Itu yang bikin khas rasanya. Ayamnya dibakar, juga masaknya masih di tungku kayu bakar. Aroma kayu bakarnya ini yang bikin khas," kata Ipuk.
![]() |
Baca Juga: Surga Seafood! Kampung Lobster Banyuwangi Tawarkan Olahan Lobster Nikmat
Pengelola Ayam Pedas Rantinem, Giyem mengatakan bahwa seluruh proses pembuatan ayam pedas dilakukan di dapur kediaman Giyem. Tujuannya untuk mempersingkat waktu. Setelah matang, baru ayam dikirim ke warung.
"Setelah matang baru di bawa ke sana (warung di Terminal Genteng), jadi tinggal disuguhkan," papar generasi kedua pengelola Ayam Pedas Rantinem itu.
Giyem pun menjelaskan lengkap proses pembuatannya. Menurut dia, ayam dibakar terlebih dahulu sebelum dicampur dengan bumbu kuah santan pedas.
Setelah itu, ayam di dalam kuah tersebut direbus selama beberapa jam agar bumbunya meresap. "Ayamnya harus ayam kampung," imbuh Giyem.
Setiap harinya, Ayam Pedas Rantinem menghabiskan 100 ekor ayam kampung serta 15 hingga 25 kilogram cabai. Bahkan bisa lebih di momen-momen tertentu. Selain terkenal dengan rasa pedasnya yang menggigit, ukuran daging ayamnya juga dikenal cukup besar.
"Untuk bumbu masakannya kami mempertahankan bumbu rahasia racikan turun temurun dari orang tua kami," tandas Giyem.
Ayam pedas juga salah satu masakan khas Banyuwangi. Makanan itu banyak ditemukan di warung-warung daerah Banyuwangi Selatan. Biasanya, menu ini disantap dengan lalapan sayur.
Baca Juga: Mengintip Dapur Ayam Pedas Rantinem, Favorit Bupati Banyuwangi
(sob/adr)