Anak Bamsoet Buka Kafe di Jaksel, Ada Menu Croffle dengan Varian Rasa

Anak Bamsoet Buka Kafe di Jaksel, Ada Menu Croffle dengan Varian Rasa

Yudistira Imandiar - detikFood
Minggu, 24 Apr 2022 14:59 WIB
Ketua MPR Bamsoet
Foto: MPR
Jakarta -

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meresmikan kafe SCHA Brasserie milik putrinya, Saras Shintya Putri (Chaca). Scha Brasserie menyediakan menu croffle dengan berbagai varian rasa isian, dari mulai vanilla, chocolate, cinnamon, cookies & cream, strawberry, smoked beef & cheese, tomato & cheese.

"Scha Brasserie juga menjual berbagai makanan dan minuman homemade dengan rasa yang yummy. Scha Brewery, minuman ala SCHA, terbagi menjadi coffee and non coffee. Minuman kopinya cocok sekali bagi yang suka kopi light dan creamy. Sementara untuk minuman non kopinya bakal memberikan kesegaran yang luar biasa. Pesanan atau order SCHA lewat Gofood, Grabfood, dan Tokopedia dengan nama Scha Brasserie. Untuk informasi lengkapnya bisa follow @scha.brasserie di Instagram & Tiktok," ujar Bamsoet usai meresmikan Scha Brasserie, di Jakarta, Sabtu (23/4/2022).

Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini mengatakan Scha Brasserie yang berlokasi di Jalan Hang Jebat No.14, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan juga bisa menjadi pilihan ngabuburit yang tepat bagi para kawula muda dan juga keluarga di kawasan Jakarta Selatan. Selain meramaikan pasar croffle di kawasan Jakarta, Bamsoet menyebut kehadiran Scha Brasserie juga membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Akibat pandemi COVID-19, Indonesia mengalami penurunan Indeks Pembangunan Pemuda, dari semula 52,61 poin di tahun 2019 menjadi 51 poin di tahun 2020. Indikator pengukuran IPP dilihat dari sejumlah domain, yakni pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan, lapangan dan kesempatan kerja, partisipasi dan kepemimpinan, serta gender dan diskriminasi," papar Bamsoet.

Ketua DPR RI ke-20 ini menerangkan peranan kaum muda sangat krusial mengingat populasi anak muda usia 16-30 tahun di Indonesia sekitar 67 juta orang atau sekitar 25 persen dari seluruh penduduk Indonesia. Kompetisi di dunia kerja juga akan semakin ketat lantaran pertumbuhan populasi yang diperkirakan meningkat hingga 7 persen pada 2030 mendatang. Hal tersebut menurutnya membuat risiko angka pengangguran di kalangan kaum muda pun masih tetap ada.

ADVERTISEMENT

"Indonesia saat ini sedang berjuang untuk menekan angka pengangguran kaum muda yang masih tinggi, setidaknya bisa turun menjadi 15 persen pada tahun 2025 mendatang. Untuk itu butuh kerja keras dari para kalangan muda untuk kembali membuat berbagai karya. Salah satunya dengan menjadi penggerak UMKM melalui berbagai sektor usaha, seperti di kuliner, perdagangan, wisata, dan lain sebagainya," ujar Bamsoet.




(ega/ega)

Hide Ads