Ada pendapat bahwa mentraktir makan orang sembarangan bisa menyebabkan dosa jariyah. Ada pula klarifikasi produsen Yupi soal isu adanya kandungan babi.
Mentraktir makan orang lain termasuk bersedekah. Bahkan dalam pandangan Islam, mentraktir orang memiliki keutamaan tersendiri. Nabi Muhammad SAW pun menganjurkan umatnya untuk mentraktir makan orang lain, terutama orang yang tidak mampu. Namun, ada pendapat yang mengatakan untuk sebaiknya tidak mentraktir orang sembarangan.
Selain kopi, teh juga merupakan minuman yang umumnya dikonsumsi saat pagi hari. Dalam racikan teh bisa ditambah berbagai rempah. Tambahan rempah-rempah tersebut bisa memberikan manfaat kesehatan, salah satunya bisa mencegah penyakit hipertensi dan kolesterol.
Ramai isu permen Yupi mengandung kulit dan minyak babi. Isu itu berawal dari unggahan video yang diberi narasi, "Terbukti!! permen Yupi terbuat dari kulit babi," bunyi narasi dalam video TikTok tersebut. Menanggapi hal itu, produksi Yupi memberikan klasifikasinya.
Berikut tiga berita terpopuler detikFood yang menarik perhatian kemarin, (11/02):
1. Traktir Makan Orang Sembarangan
Ustaz Basalamah mengatakan bahwa mentraktir makan orang sembarangan bisa menyebabkan dosa jariyah. Berawal dari hadits, "Janganlah engkau berteman kecuali dengan orang mukmin, dan janganlah memakan makananmu kecuali orang yang bertakwa," (Hadis ini diriwayatkan oleh Abu Daud, no. 4832).
Menurut Ustaz Khalid Basalamah ada kata kunci yang menari dari dalil tersebut. 'Janganlah memakan makananmu dan meminum minumanmu kecuali orang yang bertakwa'.
Artinya, jika orang bertakwa yang kita traktir maka dia akan kuat beribadah dengan makanan dan minuman dari yang kita berikan. Namun sebaliknya, jika orang bermaksiat dari makanan itu makan bisa menyebabkan dosa jariyah.
Baca Juga: Traktir Makan Orang Sembarangan Bisa Datangkan Dosa Jariyah, Ini Penjelasannya
Simak Video "Video: Sanksi Penarikan untuk 7 Produk Pangan Mengandung Babi Bersertifikat Halal"
(raf/odi)