Bumbu pecel pada umumnya memiliki kandungan minyak hasil penggorengan kacang tanah. Namun pemilik dari Bumbu Pecel Kering Yuklah, memodifikasi sehingga tanpa minyak. Alhasil bumbu pecel buatannya bisa lebih sehat dan lebih tahan lama. Apa ya rahasianya?
Awalnya sang pemilik usaha, Galih Rizka, dibawakan oleh-oleh bumbu pecel khas Madiun dari temannya. Ia pun menyukai bumbu pecel tersebut. Hanya saja ia merasa bumbunya terlalu banyak mengandung minyak.
Ia lantas berpikir, bagaimana kalau membuat bumbu pecel yang tidak berminyak sehingga lebih sehat dikonsumsi dan lebih awet. Ia pun meminta resep bumbu pecel khas Madiun kepada temannya, dan memodifikasi dengan resep rahasianya.
"Alhasil, terciptalah produk Bumbu Pecel Kering Yang Tak Beminyak, sehingga rendah kolesterol dan rendah natrium karena saya memakai bahan-bahan yang lebih sehat," ujarnya kepada detikcom beberapa waktu lalu.
Rahasia bumbu pecel khas Madiun tanpa minyak buatan Galih adalah dengan menggunakan garam Himalaya. Ia juga mengolah bumbu tersebut tanpa proses penggorengan, namun dengan proses pemanggangan sehingga tidak mengeluarkan minyak.
Tak hanya berinovasi soal teknik mengolah makanan, ia pun bereksplorasi dengan rasa. Kini bumbu pecel kering buatannya tersedia dalam pilihan level 1 (tidak pedas) sampai level 4 (pedas ambyar). Sehingga pelanggan dapat menyesuaikan sesuai selera.
Usaha Bumbu Pecel Kering Madiun Yuklah dimulai sejak Januari 2021 di Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Setelah mulai menggunakan platform online untuk berjualan, Galih memperoleh pesanan dari luar Pulau Jawa.
Kini, ia memperoleh sekitar 40 pcs per bulan. Meskipun demikian Galih sempat terhambat dalam pengurusan legalitas usahanya.
"Sampai saat ini, saya masih dalam proses pengurusan izin legalitas usaha saya. Bersyukur, akhir September kemarin (2021) usaha saya sudah memperoleh izin edar/PIRT. Dan awal Oktober ini (2021) saya masih dalam proses pendaftaran untuk pengurusan izin halalnya," pungkas Galih.
Sembari mengurus perizinan tersebut, Galih tetap memasarkan Bumbu Pecel Kering Madiun Yuklah, seperti dengan mengikuti program pengembangan usaha 'Kembangkan Bisnis Kulinermu' dari detikcom bersama Kraft Heinz Food Service.
Program tersebut digelar dengan tujuan untuk mendukung usaha kuliner Tanah Air agar bisa naik kelas.
"Saya berharap ini bisa membantu saya untuk memasarkan produk saya ini untuk bisa lebih luas lagi jangkauannya, katanya.
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
(prf/ega)