Mencicipi cake rasa cokelat, keju, stroberi, serta tiramisu mungkin sudah biasa. Namun, bagaimana rasanya jika menikmati cake dengan sentuhan rasa jadoel seperti klepon?
Selama ini, kita mengenal kue klepon yang manis sebagai jajanan tradisional saja. Dengan warna hijau dan isian gula aren cair. Klepon dibuat dari tepung beras yang dibentuk bulat dan direbus. Setelah matang, klepon dilapisi dengan parutan kelapa.
Namun siapa sangka, jajanan lokal ini sudah naik kelas dan bertransformasi dalam wujud sebuah cake. Dan bahkan menjadi menu andalan di beberapa cafe karena diburu oleh para penikmat dessert.
Sama seperti klepon yang biasa kamu temukan di pasar tradisional, cake klepon memiliki tekstur lembut dengan rasa manis dari gula merah dan gurihnya kelapa. Dijamin nikmat!
Klepon cake paling enak disantap sebagai teman minum secangkir teh atau kopi hangat di sore hari. Selain itu, sajian ini bisa menjadi inspirasi kue untuk diberikan kepada teman atau keluarga yang tengah berulang tahun. Buat yang mencari klepon cake di daerah Jabodetabek bisa beli di Briggskitchen.
Klepon cake ini memakai bolu berwarna hijau muda. Kemudian di bagian tengah diberi parutan kelapa yang sudah dicampur dengan gula merah. Tak lupa pinggiran kuenya dihias menggunakan kelapa parut. Selain itu, di atasnya juga diberikan beberapa buah klepon berukuran kecil untuk mempercantik tampilan klepon cake.
Di Briggskitchen kamu bisa memesan klepon cake dengan beragam ukuran, mulai dari 12 cm hingga 22 cm. Harganya cukup terjangkau, lho. Untuk kue klepon dengan 1 layer dibanderol dengan harga mulai Rp 30 ribu. Sementara untuk whole cake dihargai mulai Rp 200 ribu. Untuk tahu informasi lebih lanjut ataupun pemesanan bisa langsung kunjungi Instagram @briggskitchen.
Yenti yang merupakan pemilik Briggskitchen mengatakan dirinya sempat bekerja di sebuah toko kue. Kemudian dia pun memutuskan untuk menjadi pengusaha kuliner.
"Awalnya saya membuat usaha sambilan kecil-kecilan setelah selesai bekerja sebagai pastry cook di salah satu online cake shop. Lambat laun usaha saya semakin berjalan hingga sekarang ini," jelasnya kepada detikcom.
Yenti mengaku bersyukur karena pandemi tidak memberikan dampak signifikan terhadap bisnis yang tengah dirintis. Menurutnya, salah satu strategi untuk bisa bertahan selama pandemi COVID-19 yaitu dengan mengoptimalkan pemanfaatan media sosial sebagai sarana promosi dan penjualan. Diakui Yenti, dalam sebulan dia bisa mengantongi omzet jutaan dari bisnis Briggskitchen.
Tak hanya memanfaatkan platform digital, Yenti juga mengikuti program pengembangan bisnis kuliner, seperti 'Kembangkan Bisnis Kulinermu' persembahan Kraft Heinz Food Service dan detikcom. Dia berharap kegiatan tersebut dapat menambah ilmu serta meningkatkan skill di bidang bisnis kuliner.
"Pengalaman yang sangat berkesan, saya mendapat banyak ilmu untuk mengembangkan usaha," tandasnya.
(akd/odi)