Nikmatnya Usaha Nasi Besek Tasikmalaya, Sebulan Terjual 2.000 Porsi

ADVERTISEMENT

Nikmatnya Usaha Nasi Besek Tasikmalaya, Sebulan Terjual 2.000 Porsi

Atta Kharisma - detikFood
Sabtu, 25 Des 2021 13:48 WIB
Nikmatnya Usaha Nasi Besek Tasikmalaya, Sebulan Terjual 2.000 Porsi
Foto: Dok. Instagram/dapurambutasik
Jakarta -

Pernah tidak kalian melihat atau mencicipi hidangan tanpa mengetahui nama aslinya? Jika iya, maka nasi besek mungkin menjadi salah satunya.

Nasi besek adalah santapan berupa nasi matang yang dicampur beberapa tambahan lauk dan dibungkus dengan daun pisang kemudian dibakar. Setelah matang kemudian dimasukkan ke dalam wadah anyaman bambu (besek) berbentuk kubus dan ditutup rapat.

Nasi besek kerap menjadi hidangan yang cocok untuk disajikan dalam acara seperti kenduri, syukuran, hingga acara kantoran. Bahkan, nasi besek pun kini bisa kamu santap sehari-hari dengan memesan lewat aplikasi.

Potensi ini lah yang membuat Iin Indrawati tertarik untuk membuka usaha nasi besek. Melihat persaingan yang sepi di Tasikmalaya, ia pun memulai usaha Dapur Ambu yang bergerak di kuliner nasi besek pada tahun 2018.

"Awalnya dari hobi saya memasak. Lalu ingin punya bisnis yang dijalankan dari rumah. Awalnya bingung berjualan apa tapi karena melihat pasar sekeliling belum ada produk nasi besek, jadi saya putuskan berjualan," ungkapnya kepada detikcom.

Seiring dengan perkembangan bisnisnya yang cukup pesat, Iin mulai menambahkan menu-menu baru pada Dapur Ambu, seperti frozen food, jajanan ringan, hingga aneka kue.

Iin menuturkan dalam sebulan ia bisa menjual 1.000 hingga 2.000 porsi nasi besek. Dari penjualan tersebut, ia mengaku bisa meraup omzet sekitar Rp 50 juta.

Namun di tengah-tengah perkembangan bisnisnya yang cukup sukses tersebut, Iin dihadapkan dengan pandemi COVID-19 yang menurunkan niat dan daya beli masyarakat. Ia menjelaskan pemberlakukan PSBB membuat orderan nasi besek miliknya menjadi sepi lantaran banyak pihak yang membatalkan acara mereka.

"Iya. Karena PSBB dan sekolah daring jadi banyak sekolah dan kantor cancel acara-acaranya. Otomatis tidak ada orderan nasi box," katanya.

Iin pun lantas tidak menyerah. Agar Dapur Ambu tetap dapat bertahan, ia mulai mencari cara baru untuk memasarkan dagangannya.

"Saya siasati dengan membuat paket-paket family catering. Karena PSBB justru banyak yang tidak bisa ngemall kan. Jadi saya buat juga cemilan-cemilan yang biasa ada di resto. Alhamdulillah omzet kembali merangkak naik kembali," paparnya.

Iin berambisi agar Dapur Ambu dapat berkembang lebih besar lagi sehingga dapat membuka cabang di kota lain. Dirinya juga berharap perkembangan bisnisnya bisa membuka lapangan pekerjaan baru bagi orang-orang yang membutuhkan.

"Ingin lebih mengembangkan usaha. Tidak hanya ingin dikenal di kota sendiri. Dan ingin tambah pengalaman untuk nantinya bisa buka cabang di kota lain dan membuka banyak lapangan pekerjaan," ujarnya.

Salah satu kiat yang dilakukan Iin untuk mewujudkan harapan tersebut adalah dengan mengikuti program 'Kembangkan Bisnis Kulinermu' dari detikcom dan Kraft Heinz Food Service. Iin berharap melalui program ini, dirinya dapat memperoleh ilmu dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengembangkan Dapur Ambu ke depannya.

"Kemarin baru ikut webinar sama owner Babarafi aja udah seneng banget nambah ilmu. (Semoga) bisa tambah ilmu dan pengalaman," pungkasnya.

(akd/ega)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT