Untuk mulai berbisnis, Anda tidak perlu membayangkan yang muluk-muluk. Karena sejatinya peluang bisnis bisa datang dari mana saja, termasuk dari keluarga.
Seperti halnya Fisilmi Kafah Fiska. Warga Cimahi ini memulai usaha kuliner karena keinginan untuk menyajikan hidangan yang sehat untuk sang buah hati. Fisilmi menyebut sang anak sangat menyukai baso aci. Namun, sering kali amandelnya kambuh saat menyantap makanan tersebut.
"Anak perempuan saya sangat suka dengan jajanan bakso aci ataupun bakso sapi, tapi karena kegemaran nya makan bakso aci, amandel nya bengkak. Lalu saya berinisiatif untuk memproduksi kesukaan putri saya agar lebih ramah untuk di konsumsi, akhirnya setelah eksperimen yg cukup lama, dan dorongan dari keluarga, memberanikan diri untuk menjualnya. Ternyata respon yang luar biasa saya dapatkan," ujarnya kepada tim detikcom belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikatakannya, bisnis dengan nama Si Bukok ini sudah berjalan sejak tahun 2019. Baso aci tulang rangu (Batur) tersebut ia kemas sedemikian rupa sehingga tahan lama dan bisa dikirim ke berbagai daerah.
"Kuliner, produksi dan menjual bakso sapi tulang rangu yang dikemas dalam bentuk vakum dan bisa di distribusikan ke seluruh kota di Indonesia," tuturnya.
Diketahui, untuk 1 porsi Batur memiliki berat bersih 350 gram dengan isi yang melimpah. Di dalamnya terdapat berbagai macam bahan. Di antaranya 8 baso sapi tulang rangu premium, 8 baso aci, 6 siomay kering, 6 batagor kering, dan 2 cuanki lidah.
Selain itu ada 1 mie kering, 1 bungkus pilus cikur, sambal khas Si Bukok, serta aneka bumbu penyedap dari bahan pilihan. Untuk informasi seputar harga dan pemesanan bisa langsung kunjungi laman Instagram @si_bukok.
Dalam sebulan, Fisilmi bisa menjual hingga 1000 bungkus Batur. Dari jumlah tersebut, ia dapat meraup omset mencapai Rp 15 juta per bulan. Kendati demikian, penjualan Si Bukok sempat menurun kala pandemi melanda.
"Sangat berdampak, daya beli masyarakat yang rendah sempat sangat membuat penjualan jatuh merosot," katanya.
Untuk itu, dia mulai menggencarkan strategi penjualan lewat media sosial dan platform online. Tidak hanya itu saja, Fisilmi juga berpartisipasi dalam program Kembangkan Bisnis Kulinermu dari detikcom dan Kraft Heinz Food Service. Dia berharap ilmu yang didapat dari pelatihan bisa mendorong bisnis rumahannya berkembang hingga menjadi skala yang lebih besar dan dapat membuka lapangan kerja.
"Banyak ilmu yg didapatkan. Semoga ilmu yang didapat tadi bisa mendongkrak penjualan. Selain itu saya berharap merek Si Bukok dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas," tukasnya.
(prf/ega)