Gurih, Segar dan Sedap! Seafood Ngiyu di Dapur Tradisional Bali Moela

Gurih, Segar dan Sedap! Seafood Ngiyu di Dapur Tradisional Bali Moela

Riska Fitria - detikFood
Jumat, 12 Nov 2021 13:00 WIB
Gurih, Segar dan Sedap! Seafood Ngiyu di Dapur Tradisional Bali Moela
Foto: detikcom/Riska Fitria
Bali -

Mampir ke Dapur Bali Moela bisa mencicipi seafood ngiyu racikan Chef Gede Yudiawan. Diolah di dapur tradisional Bali yang terbuka.

Dapur Bali Moela merupakan bisnis kuliner Chef Gede Yudiawan untuk memberdayakan Desa Les, Tejakula, Buleleng, Bali. Restoran ini mengusung konsep dapur terbuka.

Jadi pengunjung bisa melihat proses memasak secara langsung. Dapurnya berupa dapur tradisional khas Bali. Menggunakan tungku titik tiga yang bisa digunakan sekaligus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca Juga: Begini Proses Pembuatan Garam di Desa Les Bali yang Diekspor ke Eropa

Gurih, Segar dan Sedap! Seafood Ngiyu di Dapur Tradisional Bali MoelaGurih, Segar dan Sedap! Seafood Ngiyu di Dapur Tradisional Bali Moela Foto: detikcom/Riska Fitria

Chef Yudi mengatakan bahwa tungku itu memiliki filosofi. "Filosofinya itu lahir, hidup dan mati semuanya dialiri oleh energi api dari tungku," ujar Chef Yudi kepada detikcom.

ADVERTISEMENT

Detikcom dalam Rangkaian Ekspedisi 3.000 Kilometer bersama Wuling diajak menikmati seafood ngiyu racikan Chef Yudi (10/10). Restoran ini menggunakan bahan-bahan lokal yang didapat dari alam sekitar.

"Kami memakai bahan-bahan yang mengutamakan lokal. Kami lebih banyak memasak bahan ikan karena kami dekat dengan laut. Istilahnya kami memasak sesuai tangkapan hari ini," tuturnya.

Chef Gede Yudiawan dengan 'Dapur Bali Moela' Bertahan Saat PandemiChef Gede Yudiawan dengan 'Dapur Bali Moela' Bertahan Saat Pandemi Foto: detikcom/Riska Fitria

Salah satu menu yang dihidangkan adalah seafood ngiyu khas Desa Les. Menurut Chef Yudi, sebenarnya kuliner khas Bali itu sama, hanya saja ada beberapa perbedaan pada bahan-bahan yang digunakan.

Itu menyesuaikan letak geografis dan bahan-bahan apa saja yang bisa di dapatkan di Desa Les. Kami menikmati seafood ngiyu di meja panjang yang berada di dapur pembuatan arak.

Bangunannya juga sederhana, berupa dinding bata yang tidak dilapisi cat. Sementara di bagian atasnya ditutupi bambu-bambu yang dirangkai sebagai ventilasi.

Gurih, Segar dan Sedap! Seafood Ngiyu di Dapur Tradisional Bali MoelaGurih, Segar dan Sedap! Seafood Ngiyu di Dapur Tradisional Bali Moela Foto: detikcom/Riska Fitria

Seafood ngiyu sendiri berisi lawar, gurita panggang, cumi, sate lilit dan sambal matah Menu tersebut disajikan di wadah seperti tampah mini dari anyaman bambu dan dialasi daun pisang.

Selain itu, juga disajikan sup ikan barakuda di mangkuk mungil. Untuk lawarnya berisi kacang kedelai, irisan gurita, daun cabe puyang dan kelapa taktak atau kelapa iris yang dibakar.

Rempahnya sangat terasa terlebih pada rempah lempuyang. Bumbunya juga terlihat medhok, tetapi rasanya tidak berlebihan ketika dicicip. Kemudian kami menyukai gurita panggang bumbu serapah.

Gurih, Segar dan Sedap! Seafood Ngiyu di Dapur Tradisional Bali MoelaGurih, Segar dan Sedap! Seafood Ngiyu di Dapur Tradisional Bali Moela Foto: detikcom/Riska Fitria

Bumbu serepah ini berbasis santan kental. Bumbunya yang berwarna kuning dan bertekstur kental itu menyelimuti daging gurita yang dipotong-potong kecil.

Daging guritanya sangat tebal tetapi tidak keras. Guritanya juga masih segar, baru ditangkap sebelum akhirnya dimasak. Rasanya gurih apalagi saat berpadu dengan bumbu serapahnya.

Selain itu, itu juga tidak ada aroma amis. Untuk cuminya dimasak dengan bumbu kencur bawang putih atau Chef Yudi menyebutnya bumbu kesune cekuh. Cuminya gemuk berwarna merah muda.

Gurih, Segar dan Sedap! Seafood Ngiyu di Dapur Tradisional Bali MoelaGurih, Segar dan Sedap! Seafood Ngiyu di Dapur Tradisional Bali Moela Foto: detikcom/Riska Fitria

Rasanya manis, pedas dan gurih. Sementara sate lilitnya diberikan dua tusuk. Sate lilitnya terbuat dari daging ikan seluruhnya tanpa ada campuran tepung. Rasa gurih dan renyah kelapa pun terasa kuat.

Semuanya enak disantap pakai nasi putih apalagi ditambah dengan sup ikan barakuda. Sup ikan ini juga tak kalah lezat. Diracik menggunakan base genep alias bumbu khas Bali.

Kuahnya segar dan gurih ditambah dengan tekstur ikannya yang lembut dan juicy. Chef YUdi menyebutkan bahwa ikan barakuda memang terkenal akan teksturnya yang lembut.

Semakin sedap lagi dibarengi dengan sambal matah yang khas. Sambalnya sangat segar dengan aroma dan rasa serai yang mendominasi. Terakhir kami disajikan hidangan penutup.

Gurih, Segar dan Sedap! Seafood Ngiyu di Dapur Tradisional Bali MoelaGurih, Segar dan Sedap! Seafood Ngiyu di Dapur Tradisional Bali Moela Foto: detikcom/Riska Fitria

Berupa daluman atau cincau hijau. Chef Yudi menjelaskan bahwa cincau ini terbuat dari daun cincau yang daunnya tidak lebar. Cincaunya kemudian disajikan dengan santan.

Santannya unik karena terbuat dari kelapa bakar. Rasanya gurih dengan sentuhan smokey. Di santannya juga terdapat bintik-bintik hitam hasil dari kelapa bakarnya.

Rasanya jadi manis ketika dicampur dengan juruh, gula merah yang terbuat dari air lontar. Kental, beraroma dan manis seperti karamel.

Untuk menikmati sensasi seafood ngiyu di Dapur Bali Moela kamu bisa langsung menghubungi Chef Yudi melalui Instagramnya @lesismore.chefyudi.

Baca Juga: Nikmatnya Sarapan Blayag dan Bulung di Warung Tasik Buleleng di Pinggir Pantai




(raf/odi)

Hide Ads