Empuknya Bisnis Lemper Sepinggan, Omzetnya Tembus Rp 100 Jutaan/Bulan

Empuknya Bisnis Lemper Sepinggan, Omzetnya Tembus Rp 100 Jutaan/Bulan

Inkana Izatifiqa R Putri - detikFood
Rabu, 03 Nov 2021 19:51 WIB
lempersepinggan
Foto: Instagram/lempersepinggan
Jakarta -

Lemper merupakan salah satu makanan tradisional khas Indonesia. Terbuat dari ketan yang berisi abon atau ayam cincang, lemper biasanya banyak ditemukan di daerah Pulau Jawa.

Selain sebagai camilan, lemper umumnya sering disajikan sebagai suguhan di acara syukuran, pengajian, hingga arisan. Namun uniknya, di Balikpapan, lemper justru dijadikan sebagai oleh-oleh khas.

Muhammad Syafiqurohman, merupakan pemilik usaha kuliner Lemper Sepinggan khas Balikpapan. Beda dari lemper biasanya, lemper sepinggan berbentuk lebih besar layaknya lepet dan arem-arem.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Soal awal mula bisnis lemper sepinggan, Syafiqurohman mengatakan dirinya iseng me-posting jualannya di Facebook. Namun, keisengannya ini berlanjut hingga saat ini.

"Awalnya iseng-iseng posting (jualan) di Facebook, modal awal cuma Rp 50.000 dan keterusan sampai sekarang," katanya kepada detikcom.

ADVERTISEMENT

Meski berawal dari iseng, siapa sangka kalau bisnis yang digelutinya saat ini bisa sukses hingga meraup omzet ratusan juta. Dalam satu bulan, Syafiqurohman mengaku bisa menjual hingga 20.000 pcs. Namun, di awal pandemi, ia sempat mengalami penurunan omzet hingga 40 persen.

"Sebulan bisa menjual sekitar 20.000 pcs dan pendapatannya sekitar Rp 100 jutaan. Kalau dampak pandemi hanya sedikit, di awal pandemi saja yang turun omzet sampai 40 persen. Tapi semakin ke sini omzet makin naik. Bisa dibilang, pandemi bukan alasan untuk menyerah pada keadaan dan berhenti berusaha," ungkapnya.

Syafiqurohman mengungkapkan kesuksesannya ini tentu tak lepas dari inovasi menu lemper yang disajikan. Pasalnya, lemper sepinggan bukan hanya berisi abon sapi dan ayam suwir, namun juga topping lainnya. Dikatakannya, lemper sepinggan juga memiliki isian ayam rica, tuna gurih, hingga tuna pedas. Bahkan, ada juga versi baby lemper buat konsumen yang lebih suka lemper berukuran kecil.

Tak hanya lemper, ia juga menjual 'Onigiri Sugoi' dengan berbagai isian seperti telur dadar, telur dadar pedas, chicken teriyaki, chicken mayo, tuna mayo, dan masih banyak lainnya. Walaupun awalnya dijual secara online, kini produk-produk tersebut, kata Syafiqurohman, telah bisa dibeli di supermarket.

"Dari awal berdirinya, konsep bisnis ini memang online, yaitu mengandalkan media sosial. Tapi, seiring waktu dan perluasan pasar, akhirnya diterima di airport Balikpapan, dan masuk ke Indomaret Balikpapan dan Samarinda," jelasnya.

Ke depan, Syafiqurohman mengatakan akan mengembangkan lagi bisnis lemper dan onigiri miliknya. Dengan demikian, produknya bisa dinikmati masyarakat luas dan semakin terkenal. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk mengikuti webinar Kembangkan Bisnis Kulinermu dari detikcom x Kraft Heinz Food Service agar mendapatkan banyak insight seputar bisnis kuliner.

"Niat mengikuti program ini, ingin berbagi pengalaman dan inspirasi bisnis, bahwa siapa pun bisa jadi entrepreneur di bidang kuliner. Karena bisnis kuliner itu tak harus modal besar lebih kepada kegigihan, jeli melihat peluang dan kepandaian memanfaatkan media sosial," katanya.

"Saya berharap brand Lemper Sepinggan dan Onigiri Sugoi semakin terkenal dan memiliki value. Dan banyak orang berani memulai usaha agar perekonomian Indonesia bangkit dan meningkat lagi," tandasnya.




(akn/ega)

Hide Ads