3. Dimakan Pakai Ketupat
![]() |
Setiap kuliner soto di berbagai daerah di Indonesia memilih racikan tersendiri. Begitu pula dengan soto khas Sokaraja. Ciri khasnya adalah menggunakan ketupat sebagai pengganti nasi.
"Bedanya ya kebanyakan soto dinikmati, dimakan pakai nasi, tapi soto ini disajikan pakai ketupat, jadi dijamin kenyang," ujar pelayan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kami juga melihat proses pembuatan soto Sokaraja. Ada dua varian, yakni soto pakai daging ayam, daging sapi dan jeroan, atau bisa juga dicampur.
Isian dari soto ini adalah ketupat yang telah diiris, kecambah pendek, kerupuk bawang warna-warni, daun bawang baru di atasnya diberikan daging dan disiram dengan kuah soto.
4. Kerupuk Disiram Kaldu
![]() |
Untuk kuahnya menggunakan kaldu asli sesuai dengan daging yang dipilih. Misalnya daging ayam menggunakan kaldu ayam dan daging sapi menggunakan kaldu sapi.
Begitu panci berisi kuah dibuka, aroma gurih wangi kaldu langsung terhirup sedap. Kuah kaldu tersebut langsung mengguyur seluruh isian sotonya, termasuk kerupuk. Ini yang membedakan dengan soto yang umumnya diberi topping kerupuk baru disiram kuah kaldu.
Kami memesan soto daging dan soto ayam dengan kisaran harga Rp 18.000-an. Soto ini disajikan menggunakan mangkuk berukuran sedang, tidak sebesar soto Lamongan dan tidak sekecil soto Kudus.
Kuahnya berwarna bening kekuningan dengan rasa rempah yang kuat diselingi rasa manis yang samar. Kerupuk yang sudah agak melempem tersiram kuah juga terasa kenyal gurih enak. Membuat racikan soto Sokaraja ini makin unik.