Tak bekerja sendirian, seorang ibu rumahtangga di Polewali Mandar menjual minuman sari tebu pambe sure. Iapun sukses meraup cuan ratusan ribu rupiah per hari.
Cerita inspiratif datang dari seorang ibu rumah tangga (IRT) di Kabupaten Polewali Mandar. Ia meraup untung ratusan ribu rupiah perhari, dari hasil berjualan minuman kekinian dari sari tebu bernama Pambe Sure. Untuk mendukung usaha rumahan yang sudah digeluti sejak beberapa bulan ini, ia memberdayakan anak punk di sekitar rumahnya.
"Sebenarnya di sini kita banyak kaum muda, saya lihat di jalanan banyak yang mengamen, banyak yang jadi anak punk dan sebagainya. Saya kira mereka bisa kita berdayakan untuk bekerja, menghasilkan uang sendiri, untuk mengurangi tindak kriminal, " ungkap sang irt inspiratif, Dewi Candra Agustina kepada wartawan di rumahnya, Minggu siang (17/10/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Walau tidak mudah, Dewi sukses meyakinkan anak punk tersebut, untuk terlibat dalam usaha minuman kekinian, yang dirintis di tengah pandemi COVID-19 ini.
"Awalnya mereka tidak mau, tetapi saya terus berusaha, mencoba meyakinkan mereka, jika apa yang akan saya lakukan tentunya memberikan manfaat positif, khususnya untuk memberikan pemasukan tambahan, " jelasnya.
Menurut Dewi, ide membuat minuman kekinian yang diberi nama Pambe Sure ini, berawal dari keprihatinan mengetahui pambe sure kiat sulit didapatkan. Pambe sure adalah tebu berwarna kuning yang memiliki motif garis. Dalam bahasa daerah, pambe berarti tebu, sementara sure bisa diartikan sebagai motif.
"Jadi saya terinspirasi untuk menghasilkan pambe sure ini. Selain itu, pambe sure ini juga berasal dari tebu yang hampir punah, " bebernya.
![]() |
Agar tidak kesulitan mendapat bahan baku pambe sure, Dewi juga mengedukasi para petani, khususnya yang sudah lansia, agar memanfaatkan lahan tidur dengan menanam tebu, nantinya akan dibeli dengan harga memuaskan.
"Saya juga memberdayakan petani yang sedang menganggur, atau ada yang lahannya kosong, kita gunakan untuk tanam tebu, " jelas wanita berusia 26 tahun ini.
Proses produksi minuman sari tebu ini dilakukan Dewi di halaman rumahnya di Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar.
Semua proses mulai dari pengambilan tebu dari kebun, pemilahan, pembersihan hingga pengambilan sari tebu, dilakukan sekelompok anak punk yang telah dilatih. Kendati begitu, Dewi sebagai pemilik usaha, tetap melakukan pendampingan, untuk memastikan semua proses berjalan baik. Hal tersebut sebagai upaya menjaga kualitas minuman sari tebu yang dihasilkan, untuk memberi kepuasan kepada konsumen .
Untuk sebotol minuman pambe sure, dijual seharga Rp 7.000. Dalam sehari, ada sedikitnya 100 botol pambe sure yang bisa terjual. Tidak hanya dipasarkan secara online, minuman kekinian dan menyegarkan ini juga ditawarkan secara langsung para anak punk dari warung ke warung.
"Alhamdulillah, sehari itu lebih dari 500 ribu, itu paling kecilnya. Alhamdulillah kita bisa menggaji anak-anak kita, supaya mereka punya penghasilan tetap, " pungkas Dewi.
![]() |
Salah satu anak punk yang terlibat dalam proses produksi pambe sure, Ahmad Islami mengaku bersyukur, karena kini bisa lebih fokus bekerja, bebas dari stigma negatif sebagai pemuda yang kerjanya keluyuran dan kerap dianggap sebagai sumber keonaran.
"Alhamdulillah, semenjak saya bekerja di sini, lumayan ada penghasilan untuk beli rokok. Kalau dulu harus ngamen, luntang lantung di jalan, kesana kemari, hingga kerap dianggap sumber keonaran, " tandas pemuda bertato.
Penikmat pambe sure Andi Pawellangi mengaku bangga, apalagi pambe sure merupakan produk lokal khas daerah ini.
"Kita tentu bangga dan mengapresiasi ada sekelompok pemuda yang berinisiatif menghasilkan minuman kekinian. Tidak hanya segar dan nikmat, tetapi juga mampu menjadi ciri khas daerah ," puji Andi.
Hal serupa disampaikan Takim, yang mengaku tiap hari mengkonsumsi pambe sure, lantaran diakui memberikan sejumlah manfaat untuk kesehatan.
"Selain rasanya segar, minuman pambe sure ini juga baik untuk kesehatan. Saya mengkonsumsi ini minimal tiga kali sehari, " pungkasnya.
(dvs/odi)