Terkena dampak pandemi COVID-19, Gudeg Pawon di Yogyakarta tak lagi buka di malam hari. Warungnya kini buka lebih awal karena sepi pengunjung.
Dampak pandemi turut dirasakan oleh pelaku usaha kuliner di Yogyakarta. Termasuk warung Gudeg Pawon yang berlokasi di Jalan Hanturan UH/IV, Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta.
Gudeg Pawon sendiri dikenal sebagai kuliner legendaris, karena warungnya sudah beroperasi sejak tahun 1958. Sebelum pandemi, warung makan Gudeg ini sering dijadikan destinasi wisata kuliner malam hari. Ciri khas warung ini pengunjung bisa makan di dapur tempat memasak gudeg.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Rumah Jawa : Asem-asem Iga dan Nasi Gudeg Mlekoh Pengobat Kangen
![]() |
Namun, semenjak pandemi warungnya mengalami keterpurukan. Tim Detikcom berkesempatan mampir ke Gudeg Pawon dalam rangkaian Ekspidisi 3.000 km bersama Wuling (07/10).
Kepada detikcom (07/10), Wanto selaku pemilik Gudeg Pawon mengatakan bahwa selama pandemi kini warungnya buka lebih sore. Dari yang semula mulai buka jam 22.00 WIB kini mulai buka pada 18.00 hingga 21.00 WIB.
Hal itu dikarenakan sepinya wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta. Selain itu, juga karena aturan pembatasan dari pemerintah yang menerapkan jam malam.
"Karena pandemi itu sepi, gak boleh buka malam juga sama pemerintah. Pengunjungnya juga berkurang, semua kota ditutup jadi gak ada yang ke Jogja," tambahnya.
![]() |
Keterpurukan sudah dirasakan oleh Wanto sejak awal pandemi COVID-19 masuk ke Indonesia. Wanto mengatakan bahwa awal pandemi, warungnya sempat tutup selama dua bulan.
"Nangis dua bulan gak buka sama sekali," tutur Wanto.
Lebih lanjut, Wanto menjelaskan bahwa sebelum pandemi warung gudegnya bisa menghabiskan nasi sebanyak 12 kilogram dalam sehari. Berbeda dengan saat pandemi yang hanya menghabiskan 7 kilogram nasi saja.
![]() |
"Sekarang cuma 7 kilo aja, sedikit sedikit aja karena masih sepi. Dulu pas belum pandemi COVID-19 bisa sampai 12 kilo," ujar Wanto.
Meski begitu, selama berjalannya waktu kini warung Gudeg Pawon milik Wanto berhasil bangkit kembali meskipun warungnya tidak seramai dulu. "Dulu nangis, sekarang sudah bisa tertawa. Sekarang sudah lumayan," tutupnya.
Baca Juga: Resep Gudeg Jogja yang Sedap Ngangeni
(adr/adr)