Harga Cabe Anjlok Kelompok Petani Wanita Ini Olah Cabe Jadi Abon dan Sambal

Harga Cabe Anjlok Kelompok Petani Wanita Ini Olah Cabe Jadi Abon dan Sambal

Jalu Rahman Dewantara - detikFood
Minggu, 12 Sep 2021 12:30 WIB
Harga Cabe Anjlok Kelompok Petani Wanita Ini Olah Cabe Jadi Abon dan Sambal
Foto: detikFood/Jalu Rahman Dewantara
Kulon Progo -

Anjloknya harga cabe justru mendatangkan rejeki bagi para petani wanita di Kalurahan Glagah, Kapanewon Temon, Kulon Progo. Mereka mengolahhasil panen cabe menjadi abon cabe dan cabe bubuk.

Adalah Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati yang sekitar 3 tahun terakhir telah mengembangkan cabe menjadi berbagai produk olahan. Dari hasil panen para petani lokal, produk-produk seperti cabe bubuk dan abon cabe sukses dipasarkan ke berbagai daerah.

Ketua KWT Melati, Titin Kusnawati mengatakan ide mengolah cabe jadi produk dengan nilai jual tinggi itu bermula dari melimpahnya hasil panen para petani di Temon. Sekali panen bisa menghasilkan ratusan kilogram cabe.. Sayangnya harga jual cabai tidak menentu, kadang tinggi, kadang juga turun drastis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Harga Cabe Anjlok Kelompok Petani Wanita Ini Olah Cabe Jadi Abon dan SambalHarga Cabe Anjlok Kelompok Petani Wanita Ini Olah Cabe Jadi Abon dan Sambal Foto: detikFood/Jalu Rahman Dewantara

Hal itu mendorong Titin berinovasi supaya cabe bisa dijual dengan harga yang tetap, yakni dengan mengolahnya menjadi produk olahan. "Dari situlah saya bersama 20 anggota KWT mulai coba-coba bikin produk olahan cabe, seperti abon cabai dan sambal bubuk, dan ternyata banyak yang berminat," kata Titin, Sabtu (11/9/2021).

Produk yang diberi nama Sambal Mak Nyos milik KWT Melati ini sukses dipasarkan ke berbagai wilayah di Jogjakarta. Bahkan tak jarang kelompok ini mendapat pesanan dari luar daerah.

ADVERTISEMENT
Harga Cabe Anjlok Kelompok Petani Wanita Ini Olah Cabe Jadi Abon dan SambalHarga Cabe Anjlok Kelompok Petani Wanita Ini Olah Cabe Jadi Abon dan Sambal Foto: detikFood/Jalu Rahman Dewantara

Cukup diminatinya produk olahan KWT Melati, menurut Titin, tak lepas dari harga jualnya yang terjangkau. Karena diproduksi dengan hasil panen petani lokal, untuk varian abon cabe dihargai mulai dari Rp15.000-Rp18.000. Sementara sambal segar atau yang masih dalam kondisi basah berkisar dari Rp18.000- Rp23.000.

"Olahan cabe produksi kami bisa mejadi alternatif pengganti cabe konvensional yang harganya terkadang bisa sangat tinggi. Selain itu cabe olahan juga bisa lebih awet untuk disimpan," ungkap Titin.

Titin menerangkan proses pembuatan abon cabai sendiri, dimulai dengan memilih cabe segar yang kemudian dibersihkan terlebih dahulu. Selanjutnya direbus menggunakan air mendidih. Setelah itu baru masuk proses pengeringan. Dalam tahap ini bisa menggunakan mesin maupun bantuan sinar matahari.

Harga Cabe Anjlok Kelompok Petani Wanita Ini Olah Cabe Jadi Abon dan SambalHarga Cabe Anjlok Kelompok Petani Wanita Ini Olah Cabe Jadi Abon dan Sambal Foto: detikFood/Jalu Rahman Dewantara

Setelah dirasa cukup kering, cabe kemudian digiling yang dalam prosesnya diberikan bahan tambahan sesuai varian rasa. Untuk varian sambal segar, KWT Melati memproduksi tiga varian yaitu sambal terasi, sambal bawang dan sambal cumi.

Harga Cabe Anjlok Kelompok Petani Wanita Ini Olah Cabe Jadi Abon dan SambalHarga Cabe Anjlok Kelompok Petani Wanita Ini Olah Cabe Jadi Abon dan Sambal Foto: detikFood/Jalu Rahman Dewantara

Sementara untuk abon cabe diproduksi mulai dari varian abon cabai teri, terasi dan original. "Untuk bahan baku kami selalu gunakan hasil panen para petani di wilayah kami, sampai saat ini kami tidak pernah mengalami kendala karena produksi cabe di Temon cukup melimpah," pungkasnya.




(sob/odi)

Hide Ads