Gogos kambu di kabupaten Polewali Mandar mirip dengan lontong bakar atau nasi bakar. Rasanya gurih dengan isian daging ikan berbumbu pedas dengan aroma wangi daun pisang.
Seperti daerah nusantara lainnya, kabupaten Polewali Mandar juga punya makanan terbuat dari beras ketan. Tampilannya mirip lontong dengan bungkus daun pisang yang dibakar.
Gogos Kambu terbuat dari beras ketan dicampur santan. Proses pembuatannya mudah, beras ketan yang dimasak dengan santan kemudian dikukus hingga matang. Sementara isiannya berupa daging ikan cakalang suwir dan kelapa parut. Diberi bumbu cabe, rempah dan dimasak hingga matang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya ketan kukus diisi dengan adonan ikan suiwr berbumbu, dibungkus daun pisang dan dibentuk seperti lontong. Mirip bentuk nasi bakar dan kedua sisinya diikat.
![]() |
Setelah itu gogos kambu dipanggang di atas bara api dari sabuk ataupun tempurung kelapa. Proses pembakaran gogos kambu tidak membutuhkan waktu lama. Karena seluruh bahannya sudah matang.
Baca juga: Nyamm! Pepes Sarang Lebah dan Gogos yang Unik dari Polewali Mandar
Setelah warna daun pisang berubah kecokelatan, itu tandanya gogos kambu telah matang dan siap disantap. Selama proses pembakaran, gogos kambu harus dibolak balik, agar matangnya merata.
Saat ini banyak warga yang menggantungkan hidup dari hasil berjualan gogos kambu. Salah satunya Mumina (60 tahun), warga Desa Tandung, Kecamatan Limboro.
Wanita tiga anak ini mengaku sudah lebih 7 tahun, menggeluti profesi sebagai penjual gogos kambu. Gogos kambunya dijajakan tepat di sisi Jalan Trans Sulawesi, dekat rumahnya.
![]() |
" Sudah ada sekitar tujuh tahunan yang menjual gogos kambu, " kata Mumina kepada detikcom Minggu sore (15/08/21).
Setidaknya dalam sehari, Mumina mengaku mampu mengantongi uang sedikitnya 600 ribu rupiah, dari hasil berjualan gogos kambu. Menurutnya pandemi virus corona yang telah terjadi sejak hampir dua tahun terakhir, tidak terpengaruh pada usaha gogos kambu miliknya.
" Tidak pernah terpengaruh oleh corona. Tetap lancar, tidak pernah berhenti menjual. Kalau pemasukan 600-700 ribu per hari," ungkapnya bersemangat.
Diakui, Mumina aktifitas menjual gogos kambu kerap dilakukan dari subuh hingga sore hari, tergantung kondisi.
" Jual dari jam lima pagi sampai sore, biasa juga sampai malam kalau ada yang pesan, " terang Mumina sembari melayani pembeli.
Salah satu warga Masni mengaku hampir setiap hari membeli gogos kambu. Ia mengaku, gogos kambu merupakan makanan khas suku Mandar, yang memiliki keunikan rasa tersendiri.
" Setiap lewat sering mampir beli (gogos kambu), rasanya enak, nikmat, ini salah satu makanan khas orang Mandar, " pungkas Masni tersenyum.
Di tempat ini, untuk enam buah gogos kambu, dijual seharga Rp 10.000. Umumnya gogos kambu disajikan bersama sambal pedas dan telur asin.
Baca juga: Mie Cakalang hingga Sup Kaledo Autentik Bisa Disantap di Restoran Ini
(dfl/odi)