Katanya jadi pengusaha atau entrepreneur itu sulit. Salah satunya karena terkendala modal yang minim sehingga membuat banyak orang yang ragu untuk memulai bisnis.Faktor lainnya, yakni karena merasa belum memiliki kemampuan yang cukup dan memadai.
Bisa juga karena mereka tidak berani untuk mengambil risiko dan takut akan kegagalan. Akibatnya, tak jarang juga usaha belum mulai, tapi sudah menyerah pada keadaan. Namun, berbeda dengan 3 pengusaha ini. Mereka berani terjun dan menjajal dunia bisnis kuliner meski tak memiliki background pengusaha sebelumnya.
Eks Relawan yang Gigih Bangun Bisnis
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rebecca Montero merupakan pemilik bisnis selai dengan brand 'Spread-mmms'. Siapa sangka, sebelum menjadi pengusaha kuliner, Rebecca adalah seorang relawan yang mengabdikan diri di Paraguay. Bahkan, ia tidak pernah memiliki pengalaman di bidang industri makanan.
Ide awal bisnisnya pun muncul karena kesukaan Rebecca pada tapenade, selai yang berasal dari Prancis Selatan dan terbuat dari bahan minyak olive, zaitun hitam, capers, dan anchovy. Menurutnya, membangun bisnis yang telah dirintis sejak 2016 tidaklah mudah. Sebab, ia harus belajar secara otodidak untuk memahami lebih dalam tentang dunia wirausaha.
Ditambah, produk yang ia jual, yakni selai tapenade tidak familiar bagi masyarakat di Amerika, sehingga ia harus bekerja ekstra untuk memperkenalkan produk tersebut ke konsumen. Namun, berkat kegigihannya, kini usaha 'Spread-mmms' sudah semakin berkembang. Yang terpenting adalah memiliki keyakinan pada produk yang dijual.
"Jika Anda tidak yakin dengan produk tersebut, Anda akan kesulitan untuk membuat orang lain menyukainya. Membangun bisnis merupakan perjalanan panjang, jadi sabar dan nikmati saja prosesnya," kata Rebecca, seperti dikutip dari Smarthustle.
Lika-liku Karen dan Jacques Bikin Menu 10 Tahun
Jacques dan Karen adalah sepasang suami istri yang memutuskan untuk mengembangkan bisnis bersama dengan brand 'ChimiLove's'. Jacques mengatakan bisnis tersebut bermula karena kecintaannya akan rasa saus khas kampung halaman sang istri, Kolumbia. Kemudian, ia membuat sendiri saus tersebut dengan rasa dan bahan yang sudah dimodifikasi.
![]() |
Namun, diakuinya perjalanan untuk menemukan rasa saus yang pas tidaklah singkat. Jacques butuh waktu bahkan hingga 10 tahun sampai akhirnya ia berhasil membuat saus dengan rasa yang unik dan 100% persen natural menggunakan produk nabati.
"Beberapa resep ChimiLove membutuhkan waktu lebih dari 10 tahun untuk disempurnakan," jelasnya, dikutip dari laman Globenewswire.
Tak hanya mencari keuntungan, Jacques ingin bisnis 'ChimiLove's' dapat berkontribusi bagi bumi dan lingkungan sekitar. Ia menyebut seluruh produk dibuat dan dikemas dengan mengedepankan prinsip sustainability dan ramah lingkungan,
"Kami juga mendonasikan sebagian keuntungan untuk membantu penanaman pohon di seluruh dunia," tandasnya.
Carly Paige Bantu Orang untuk Hidup Lebih Sehat
Tidak semua pengusaha berorientasi pada profit semata. Sebagian dari mereka memulai bisnis untuk bisa membantu sesama. Seperti yang dilakukan oleh Carly Paige, pemilik dari FitLiving Eats yang menawarkan produk katering sehat. Dengan bisnis tersebut, Carly ingin membantu orang lain untuk bisa menjalani hidup yang lebih sehat dengan makan makanan bergizi. Sebab menurutnya makanan yang sehat itu tidak sulit dibuat dan pastinya bisa tetap enak.
Menurutnya, semua bermula dari masalah jerawat dan kecemasan yang dulu ia alami. Dia mengatakan selama bertahun-tahun dia terus berupaya mencari cara bagaimana agar masalah kesehatannya tersebut bisa teratasi. Sampai akhirnya dia mencoba 30 hari smoothie challenge.
"Saya punya lebih banyak energi. Kulit juga jadi lebih cerah dan saya tidak mengalami bloating lagi," katanya.
Sejak saat itu, Carly menjadi termotivasi untuk belajar lebih jauh tentang cara sehat melalui makanan sehari-hari, hingga ia pun mendirikan FitLiving Eats dan FitLiving Eats Winter Park. Tak hanya katering saja, lewat FitLiving Eats, Carly kerap membagikan resep dan tutorial membuat makanan sehat di rumah.
"Saya harap FitLiving Eats bisa memperkenalkan cara baru dalam memandang makanan dan rasa melalui pertukaran bahan sederhana yang mendukung gaya hidup lebih sehat" pungkasnya.
Tak hanya mereka, kamu juga bisa jadi pengusaha kuliner yang ikut menginsipirasi. Nah, dalam rangka mendukung bisnis kuliner di Indonesia agar semakin berkembang, PT Heinz ABC Indonesia yang diwakili Kraft Heinz Food Service akan meluncurkan program Kraft Heinz Food Service Institute pada 29 Juli 2021 mendatang.
Managing Director Kraft Heinz Indonesia & PNG, Steven Debrabandere mengatakan program ini merupakan bentuk dukungan dari Kraft Heinz Food Service bagi pelaku UMKM kuliner di Tanah Air.
"Dengan adanya acara ini kami berharap para chef dan pelaku bisnis kuliner, juga masyarakat luas yang tertarik terjun di industri kuliner dapat selalu bergerak maju secara berkesinambungan untuk menuju Indonesia yang lebih baik," ujar Steven dalam keterangan tertulis, Jumat (23/7/2021).
Dia berharap program tersebut dapat membantu para chef dan UMKM kuliner agar bisa tetap berkembang dan maju, meski di tengah pandemi COVID-19. Selain itu, lanjut Steven, Kraft Heinz Food Service juga menawarkan beragam kolaborasi, seperti kolaborasi kreasi menu unik dan menarik yang bisa dijadikan inspirasi bagi pelaku usaha kuliner.
"Kami ingin bisa menjadi partner para Chef dan pelaku bisnis kuliner untuk bisa maju bersama. Karenanya Kraft Heinz Food Service menawarkan kesempatan berkolaborasi dalam bentuk yang sangat beragam, mulai dari kolaborasi menu sampai dengan menyediakan wadah untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan," tandasnya.
Menurutnya, melalui In House Chef Kraft Heinz Food Service menyediakan beragam kreasi menu baru mulai dari menu khas Indonesia hingga menu fusion yang baru dan unik. Ide - ide menu baru ini dinilainya menjadi lebih mudah, karena diperkuat oleh jaringan Kraft Heinz Food Service International yang berpartner dengan Chef dari berbagai negara.
Selain itu, Kraft Heinz Food Service juga menyediakan kreasi - kreasi menu yang didukung oleh produk ABC sebagai merek dengan beragam saus yang cocok untuk masakan Indonesia dan Asia. Pilihan produknya lengkap, ada kecap manis, kecap asin, minyak wijen, sampai saus sambal dan tomat dengan beragam ukuran. Kraft Heinz Food Service juga dilengkapi dengan Heinz sebagai merek yang sudah terkenal di dunia, untuk kreasi masakan Western (Barat) dan Internasional.
"Dengan adanya acara ini kami berharap para chef dan pelaku bisnis kuliner, juga masyarakat luas yang tertarik terjun di industri kuliner dapat selalu bergerak maju secara berkesinambungan untuk menuju Indonesia yang lebih baik," pungkasnya.
Untuk diketahui, kick-off peluncuran Kraft Heinz Food Service Institute akan ditandai dengan gelaran webinar bertajuk 'Kembangkan Bisnis Kulinermu' bersama detikcom pada 29 Juli dan 5 Agustus 2021. Di acara ini, para pelaku usaha kuliner maupun calon pelaku bisnis kuliner bisa mendapatkan berbagai insight, pengetahuan dan inovasi seputar dunia kuliner langsung dari para ahli.
Peserta beruntung nantinya akan mendapatkan hadiah promosi melalui artikel di detikcom. Selain itu, 10 bisnis terpilih juga punya kesempatan untuk mengikuti sesi pelatihan eksklusif coaching dari Ultra Indonesia dan ACP Indonesia. Ada juga tambahan modal senilai puluhan juta rupiah yang menanti. Menarik bukan? Jadi, segera registrasi di atau pada formulir di laman ini atau yang terlampir di bawah ini.
(mul/mpr)