Inisiatif mulia bisa dilakukan siapapun di tengah pandemi Covid-19. Pengusaha ayam geprek ini, misalnya, beri makanan gratis untuk warga yang isoman.
Seorang pemuda di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Hamit Bangun (26), menginisiasi gerakan membantu warga yang isolasi mandiri (isoman) karena terpapar virus Corona atau COVID-19. Bantuan ini berupa paket makan gratis yang dikirimkan menuju rumah atau lokasi isoman.
Pria yang memiliki usaha kuliner Ayam Geprek Mbak Warni itu kemudian berkolaborasi dengan temannya yang juga pengusaha kuliner untuk melakukan gerakan sosial. Kemudian gerakan sosial ini mendapat dukungan dari Relawan Mertoyudan.
Hamit menuturkan, awalnya ia membuat poster lalu dinggah dan dibagikan di sejumlah media sosial yang ada. Dalam poster dicantumkan informasi bahwa tersedia 20 paket makan gratis bagi yang isoman. Kemudian, ada persyaratan menunjukkan hasil swab positif, lalu menghubungi nomor yang tersedia, dan nantinya makanan dikirim.
"Ini sejak ada PPKM darurat itu. Usaha saya kena dampak, daripada ada sisa, dagangan mending buat program itu. Kebetulan, saya sama teman pelaku usaha juga Lamongan Erik Jaya, mau berkolaborasi bikin gerakan sosial seperti itu. Daripada mubazir, terus dapat suport juga dari Relawan Mertoyudan," kata Hamit saat ditemui di rumahnya Dusun Mertoyudan, Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan, Kamis (22/7/2021).
Gerakan yang dilakukan ini, kata Hamit, awalnya hanya untuk membantu warga yang isoman di dusunnya. Kemudian, semenjak informasi tersebut tersebar, warga yang isoman dari dusun lainnya juga memintanya.
"Awalnya itu hanya area dusun sini saja. Yang di luar dusun sini, area Mertoyudan juga ikut meramaikan yang pada isoman. Pernah sampai Kalinegoro, ya saya (kirim pakai) Gojek," ujarnya.
Paket yang disediakan, katanya, setiap harinya 20 paket makan gratis. Namun demikian, tiga hari setelah PPKM darurat pernah sampai 25 paket. Untuk itu, sisanya ditanggung oleh Relawan Mertoyudan.
"Kami cuma menyiapkan 20 porsi per hari, misal ada lebih dari 20 misal 25 atau 22, yang lima, dua itu nanti dibayar sama Relawan Mertoyudan. Kalau kami hanya menyediakan 20 paket. Sejak awal PPKM," ujarnya.
Adapun pengiriman makan tersebut, katanya, dilakukan menyesuaikan jam buka warungnya. Adapun usaha kuliner yang dikelolanya mulai buka pukul 16.00 WIB. Untuk itu, paket yang disediakan ditujukan sebagai menu makan malam.
"Itu sesuai jam operasional warung kita. Jadi, mulai jam 4 sore sampai malam, mau dikirim jam berapa. Biasanya pada buat makan malam," tuturnya.
Adapun sekarang seiring berjalannya waktu, mereka yang isoman berangsur membaik. Untuk itu, paket makan yang dikirim juga berkurang jumlahnya.
"Kemarin cuma tiga. Hari ini, belum ada yang WhatsApp (WA). Belum ada yang menghubungi. Sudah sejak tiga hari ini sudah (berkurang), paling cuma empat," ujarnya.
Simak Video "Jogja Coffee Week #3, Pestanya Pencinta Kopi Nusantara"
(adr/adr)