Di tempat ini bisa bersantai menikmati pemandangan alam yang asri dan semilir angin sejuk. Kamu juga bisa mengihirup secangkir kopi hangat sambil ngemil enak.
Suasana alam yang asri dengan hawa sejuk membuat kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menarik untuk dikunjungi berulangkali. Tak heran jika kawasan ini selalu dipadati wisatawan di hari libur dan akhir pekan.
Tak cuma berbicara soal deretan objek wisata baik bertema alam maupun artifisial, suguhan kuliner di Lembang menjadi daya tarik tersendiri demi memanjakan wisatawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyak tempat kuliner yang menawarkan beragam hal untuk memikat para wisatawan. Selain makanan dan minuman yang enak ditambah bonus pemandangan dan suasana yang asri.
![]() |
Salah satu yang menarik adalah Warung Kopi Gunung. Kedai kopi yang berada di kawasan hutan pinus. Mengusung konsep ngopi di gunung, jelas nongkrong di Warung Kopi Gunung sayang untuk dilewatkan.
Selain menawarkan berbagai jenis minuman dan makanan, kafe ini juga menawarkan suasana alam, udara segar dan dingin. Posisinya pun sangat strategis, berada di Jalan Tangkuban Perahu yang sangat mudah dijangkau para pengunjung terutama penyuka senja dan kopi.
Para pengunjung harus rela antre untuk memesan lantaran sistem yang diberlakukan pun cukup unik. Setiap pengunjung yang sudah memesan dan melakukan pembayaran bisa langsung berjalan-jalan di area hutan pinus.
![]() |
Apabila makanan sudah siap disajikan maka pihak kafe akan memanggil pengunjung untuk mengambil pesanannya dan menikmati di tempat yang sudah disediakan.
Pemilik Warung Kopi Gunung Olav Rene mengatakan pembangunan kafe ini difokuskan untuk menjadi tujuan para milenial menghindari kebosanan nongkrong di kedai kopi tengah kota.
"Kami hanya menawarkan konsep yang berbeda dengan kedai kopi lainnya. Yang menjadi daya tariknya ya ngopi di hutan dan sejauh ini belum ada di manapun," ungkap Olav kepada detikcom, Rabu (16/6/2021).
![]() |
Warung Kopi Gunung sendiri menempati area Green Grass Perhutani seluas 8 ribu meter persegi. Saat ini baru sekitar 4 ribu meter persegi yang sudah dimanfaatkan sebagai area kafe. Ke depannya Olav mengaku akan melakukan pengembangan secara bertahap.
"Karena ini kawasan hutan jadi bangunannya pun tidak ada yang permanen dan saat ini bangunan utama menggunakan container. Kedepannya akan terus kita kembangkan terus," bebernya.
Dalam suasana pandemi sekarang.Olav optimis masyarakat antusias untuk datang ke sini. Pasalnya dengan konsep ngopi di hutan dan open space, menjadi suatu konsep yang banyak dicari masyarakat.
"Ini tempat sangat cocok, walaupun tempatnya di hutan tapi strategis mudah dijangkau karena berada di pinggir jalan tapi memiliki view dan banyak spot yang instagramable," pungkasnya.
(raf/odi)