Dirinya pun mengaku senang jika banyak orang bisa mengikuti jejaknya menanam jambu air. Meski tak ia pungkiri kualitas tanah dan perawatan mempengaruhi rasa. Dirinya mengaku lebih memilih mempekerjakan remaja lulusan sederajat SMA dibandingkan memberikan jambunya kepada pengepul saat harga turun.
![]() |
"Saya tidak mau setor ke pengepul saat harga turun, lebih baik saya percayakan anak muda untuk di jual di pinggir jalan. Saya bilang tidak usah pikirkan kalau tidak laku, itu bisa dirembuk. Yang penting dia belajar," terang Karmono yang juga lulusan SMA sederajat itu.
Dirinya pun membagikan sejumlah cara untuk melakukan perawatan jambu air, diantaranya setiap pohonnya idealnya berjarak 7 meter. Dirinya pun mengatakan bahwa pohon jambu yang ia miliki setidaknya dua kali panen dalam setahun atau setiap 4-5 bulan sekali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kurang dari itu (jarak 7 meter) berpengaruh, soalnya kalau terlalu rapat sinar tidak bisa masuk, hanya sebagian daun dan batang saja yang kena. Minimal 4-5 bulan panen, dalam satu tahun minimal dua kali, kalau teknik pemeliharaannya bagus bisa sampai tiga kali. Ini kan sudah yang kedua, dan ini sudah tumbuk karuk lagi," terang pensiunan PNS yang pernah menjadi Guru dan Kepala SD, Penilik PLS dan pengawas tersebut.
Baca juga: 7 Manfaat Jambu Air untuk Kesehatan, Tingkatkan Imun hingga Cegah Sembelit
Simak Video "Jogja Coffee Week #3, Pestanya Pencinta Kopi Nusantara"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/adr)