Ikan lele umumnya diolah jadi pecel atau pecak lele dengan paduan sambal. Tetapi di tempat ini daging ikan lele yang gurih disajikan jadi sate lele yang empuk gurih.
Ikan lele umumnya diternakkan hingga berumur beberapa minggu kemudian dipanen dan dijual pada pedagang pecel lele. Lele berukuran sedang paling enak dibumbui dan digoreng kering. Lalu disajikan dengan sambal dan lalapan segar.
Di Pedukuhan Balakan, Kalurahan Sumberagung, Kapanewon Jetis terdapat warung makan yang menjajakan sate lele. Bukan memakai ikan lele utuh melainkan daging ikan lele jumbo. Asal muasal sate lele ini karena memanfaatkan ikan lele dengan ukuran jumbo yang tak laku dijual sebagai ikan segar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Pantauan detikcom, untuk mengolah sate lele awalnya lele dengan ukuran besar diambil dagingnya. Selanjutnya daging lele dipotong-potong ditusuk dengan tusukan sate dan dilumuri bumbu sate dan rempah-rempah untuk menghilangkan bau tanah pada daging lele.
Proses pemanggangan sate lele juga sama dengan kebanyakan sate lainnya. Memakai bara api arang, dibalik-balik hingga matang dan kering. Tekstur sate lele jadi unik. Kering renyah di bagian luar dan lembut pada bagian dalam dagingnya. Sedangkan rasanya lebih ke perpaduan manis dan gurih.
Pemilik warung sate lele Basirun menjelaskan, bahwa dia memulai usahanya ini sejak tahun 2019. Di mana saat itu dia melihat banyak lele dengan bobot satu kilogram per ekor sangat sulit untuk laku di pasaran.
![]() |
"Awalnya itu untuk memanfaatkan daging lele berukuran jumbo yang tidak laku dijual konsumsi," katanya saat ditemui detikcom, Jumat (28/5/2021).
"Karena lele yang laku untuk konsumsi itu yang ukurannya kecil, kalau yang ukuran besar malah tidak laku," lanjut Basirun.
Melihat hal tersebut, Basirun pun memilih memanfaatkannya sebagai olahan kuliner sate. Dia pun mulai mengambil daging lele lalu ditusuk tusukan sate dan dilumuri bumbu mirip sate pada umumnya.
"Setelah dibakar sekitar 15 menit sate lele sudah matang dan bisa disajikan dengan kecap, irisan bawang merah hingga cabai rawit," ujarnya.
![]() |
Untuk satu porsi sate lele berisi lima tusuk sate plus satu piring nasi hangat ini dipatok dengan harga Rp 15 ribu. Sedangkan untuk jam operasional warung makan ini mulai pukul 11.00 WIB sampai pukul 20.00 WIB.
Salah seorang pelanggan, Juki mengaku baru pertama kali menjajal sate lele. Dia mengaku tertarik mencoba setelah mendengar cerita teman-temannya.
"Penasaran saja sama cerita teman-teman saya terus karena searah sama jalur pulang ya sekalian mencoba saja. Kalau rasa satenya condong ke manis, dagingnya lembut tanpa duri dan yang penting irisan dagingnya besar-besar," ucapnya.
(raf/odi)