Ketupat Jembut, Tradisi Syawalan yang Digemari Anak-anak di Semarang

Ketupat Jembut, Tradisi Syawalan yang Digemari Anak-anak di Semarang

Angling Adhitya Purbaya - detikFood
Kamis, 20 Mei 2021 11:30 WIB
Ketupat Jembut, Tradisi Syawalan yang Digemari Anak-anak di Semarang
Foto: detikFood/Angling Adhitya Purbaya
Semarang -

Tradisi Syawalan dengan berbagi Ketupat Jembut digelar di beberapa tempat di Kota Semarang. Ketupat berisi sayur itu menjadi favorit bagi warga yang merayakannya.

Salah satu tradisi Ketupat Jembut digelar di kampung Jaten Cilik tepatnya dimulai dari Masjid Rudhotul Muttaqiin. Usai Shalat Subuh doa-doa dilantunkan, kemudian sebelum matahari terbit, ketupat berisi sayur dikeluarkan untuk dimakan bersama takmir masjid dan beberapa jamaah.

Kemudian ketupat jembut tersebut juga dibagikan kepada anak-anak di sekitar masjid yang sudah menunggu. Anak-anak langsung menyerbu karena selain ketupat ada juga dibagikan uang tunai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga di sekitar Masjid juga menyiapkan ketupat jembut beserta uang. Bahkan ada yang menyelipkan uang dalam ketupat Jembut.

Ketupat Jembut, Tradisi Syawalan yang Digemari Anak-anak di SemarangKetupat Jembut, Tradisi Syawalan yang Digemari Anak-anak di Semarang Foto: detikFood/Angling Adhitya Purbaya

Tradisi ini dibuat seperti permainan dimana ketika ada warga ke luar rumah membawa ketupat dan uang maka ada yang memberi tanda dengan mengetuk tiang listrik dekat rumah itu. Seketika anak-anak berlarian ke sumber suara.

ADVERTISEMENT

"Capek tapi senang. Ini dapat uang juga 21 lembar," kata seorang anak bernama Kausar di lokasi," Kamis (19/5/2021).

Ketupat Jembut merupakan simbol kesederhanaan karena ketika tradisi ini dimulai sekitar tahun 1950-an, warga yang usai perang ingin memperingati syawalan dengan bahan makanan yang lebih sederhana sebagai bentuk keprihatinan.

"Jadi ini dari 'sisa' Idul Fitri kemarin. Bukan sisa makanan yang tidak termakan ya, tapi dimasak dengan sayur seadanya. Ini ketupat diisi tauge," ujar Ketua Takmir Masjid Rudhotul Muttaqiin, Masroni.

Berebut Ketupat Jembut di Semarang, Rabu (12/6/2019).Berebut Ketupat Jembut di Semarang, Rabu (12/6/2019). Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom

Tauge yang keluar dari ketupat itu menyerupai rambut kemaluan kemudian warga membuat plesetan dengan sebutan Ketupat Jembut.

"Haha, iya, orang-orang sebutnya begitu. Bentuknya seperti rambut," ujarnya.

Beberapa kampung di sisi Timur Kota Semarang melakukan tradisi itu, seperti di daerah Jaten, Genuksari, dan juga beberapa di wilayah Pedurungan Tengah.

Seperti diketahui hari ini, atau 7 hari setelah hari raya Lebaran berbagai daerah di Jawa Tengah melakukan tradisi lebaran ketupat atau syawalan. Selain menyantap ketupat berikut lauk-pauk, ada juga tradisi unik turun temurun yang dilakukan mereka. Termasuk sajian ketupat jembut ini.




(sob/odi)

Hide Ads