Ramadan selalu ramai dengan takjil dan makanan buka puasa. Tak mau ketinggalan, Acha Sinaga juga berburu jajanan buka puasa di Lakemba, Sydney, Australia.
Bulan puasa selalu identik dengan jajanan-jajanan untuk berbuka puasa atau sering dikenal dengan takjil. Budaya takjil memang tak begitu banyak di seluruh dunia, hanya beberapa tempat dengan penduduk muslim sekitar yang terbilang cukup banyak yang akan tersedia banyak penjual takjil.
Budaya ngabuburit di Indonesia menjadi salah satu kegiatan berburu takjil saat bulan puasa yang paling terkenal. Orang-orang akan keluar di sore hari untuk membeli beberapa kudapan yang nantinya akan disantap setelah maghrib atau saat waktu berbuka puasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika di Indonesia takjilnya terkenal dengan olahan makanan tradisional, ternyata di Australia juga ada takjil untuk buka puasa. Sebuah daerah di negara bagian New South Wales juga memiliki tempat berburu takjil yang cukup terkenal dan ramai didatangi oleh pengunjung.
![]() |
Melalui unggahan video Youtube@Acha Sinaga (4/5), sebuah pasar malam di bulan Ramadhan atau Ramadan Night Market selalu diselenggarakan tiap tahunnya dan tak pernah sepi pengunjung. Pasar malam Ramadhan ini berada di daerah Lakemba, Sydney, negara bagian New South Wales.
Acha mengaku bahwa ia mengetahui keberadaan pasar ramadan tersebut, sayangnya setelah empat tahun tinggal di Australia kali ini ia baru memiliki kesempatan untuk datang ke sana. Acha bilang ia sangat menyukai kolak biji salak dan berharap akan menemukannya di Lakemba.
Acha bersama kedua temannya, XiuXiu dan TingTing pergi bersama ke Lakemba. Mereka pun pergi beriringan dengan banyak teman lainnya yang terbagi pada beberapa mobil menuju Lakemba.
Setelah tiba di Lakemba, Acha dan teman-teman langsung menyusuri sepanjang jalan Ramadhan Night Market untuk mendapatkan takjil. Di Lakemba, makanan yang dijajakan cenderung didominasi oleh makanan-makanan Timur Tengah yang dijual langsung oleh para imigran asal Timur Tengah yang tinggal di Australia.
"Katanya karena abis Covid, ini night marketnya tutup. Tapi kata bunda Della (salah satu teman Acha) tetap buka," kata Acha.
Mereka pun terus berjalan menyusuri Lakemba untuk berburu takjil. Walaupun terbilang cukup sepi tak seperti tahun-tahun sebelumnya, Acha merasakan suasana dan keseruan yang berbeda di Lakemba.
Baca juga: Intip Serunya Keluarga di Australia Buka Puasa Pakai Soto Kudus
"Suasana kayak bukan di Australia, berbeda. Tapi seru sih, seru banget!" kata Acha.
"Memang ada suasana (seperti) Bogor (dan) Puncak, terus agak dingin lagi," kata TingTing, salah satu teman Acha.
Sepanjang jalan di Lakembaa terlihat banyak penjual yang berjejer. Mulai dari penjual ayam panggang, toko buah, toko kacang dan makanan lain. Bahkan salah satu penjual yang berasal dari Timur Tengah sempat menyapa Acha dengan bahasa Indonesia.
Menurut keterangan Acha, Lakembaa ini memang seringkali menjadi tempat bagi orang Indonesia yang tinggal di New South Wales, terutama bagi mereka yang Muslim, untuk mencari takjil atau makanan berbuka puasa. Pilihan makanan yang dijajakan di sini juga sangat beragam sekali.
Acha dan teman-teman menyambangi sebuah restoran Indonesia yang khusus menjual masakan Padang. Sayangnya, restoran tersebut sedang ramai sehingga mereka harus pindah ke restoran yang lebih sepi.
"Aku padahal pengen banget makan takjil, lho," kata TingTing yang tak sabar untuk makan takjil sejak mereka masih dalam perjalanan.
![]() |
Acha akhirnya mampir ke sebuah toko sayur-sayuran dan buah-buahan. Di toko itu, ia membeli kacang pistachio untuk camilannya sambil berburu takjil di Lakembra.
Setelah beberapa saat, Acha dan teman-teman berhenti di sebuah toko yang menjajakan makanan khas Afghanistan. Mereka tertarik dengan menu buka puasa yang dipajang di bagian depan toko. Ada puding dan kunafa yang dijajakan di toko tersebut.
"Aku lebih suka yang kunafa. Rasanya lebih cheesy dan gurih," kata Acha.
Sebuah toko telah diincar oleh Acha sejak mereka tiba di Lakembra. Uniknya, ternyata toko tersebut menjual banyak ragam hidangan khas Timur Tengah termasuk burger Unta.
![]() |
Tetapi pilihan Acha jatuh kepada camilan manis khas Libanon. Rasanya garing seperti kerupuk tetapi lebih manis.
"Rasanya kayak kerupuk asinan yang kuning, cuma dibikin manis," kata XiuXiu.
Selanjutnya, mereka mencoba teh tarik dari salah satu toko makanan khas Malaysia yang tengah ramai pengunjung. Rasa teh yang hangat berempah sangat disukai oleh Acha.
Mereka juga menemukan sebuah toko makanan khas Malaysia lainnya yang menjajakan nasi lemak, rendang daging dan donat pandan. Sayangnya, karena donat yang dijajakan diletakkan di luar membuat donatnya menjadi dingin.
Acha juga mencoba sebuah kebab dengan isian campuran daging sapi dan domba. Kebab yang dibeli berukuran begitu besar dan padat dengan isian daging, bawang, tomat dan lettuce.
Setelah semua puas makan dan mencoba deretan kuliner di Lakemba, mereka pun menyelesaikan wisata kulinernya tersebut. Cuaca yang juga semakin dingin membuat mereka harus pulang.
Baca juga: Tinggal di Australia, Amanda Rawles Bikin Takjil Biji Salak untuk Obat Kangen