Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X berulangtahun hari ini (2/4) yang ke-75. Untuk itu Keraton menggelar pameran bojakrama atau jamuan kenegeraan Keraton mulai hari ini sampai 7 Juni 2021.
Puteri bungsu Sri Sultan HB X, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendoro membuka pameran yang berlangsung di Kedaton, Komplek Keraton Yogyakarta. Pameran menyuguhkan berbagai informasi mulai makanan, alat masak, porselen hidangan, sampai makanan khas masing-masing isteri Sultan terdahulu.
Gusti Bendoro, sapaan akrabnya, menjelaskan tradisi jamuan Keraton mengalami banyak perkembangan sejak Sri Sultan Hamengku Buwono I sampai X. Seperti makanan Eropa yang mulai masuk sejak HB VI dan berkembang pesat di era HB VII.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemandu Pameran Fajar Wijanarko mengatakan, tradisi barat awal mulai masuk pada masa Sultan HB V. Saat itu masih sebatas penggunaan porselin sebagai tempat sajian.
![]() |
"Pada masa HB VI mulai mempekerjakan koki khusus orang China untuk masak Eropa. Di zaman HB VII sajian sudah ada sampai champagne, bir, limun untuk tamu orang Eropa," jelasnya.
Khusus untuk minuman ini, Sultan HB VII sampai membuat rumah khusus bernama champagne house atau rumah champagne. Rumah ini berada di dalam kompleks Keraton yang berfungsi untuk menyiapkan minuman khusus tamu-tamu dari Eropa.
"Jadi saat tamu Sultan memilih minuman teh misalnya beliau akan mengikuti. Kopi akan beliau ikuti. Khusus untuk bir ini, beliau meminta minum minuman berbeda bukan bir," katanya.
Pada era HB IX, memiliki kekhasan dengan menyerahkan urusan pawon atau dapur kepada ketiga isterinya, yaitu KRA Windyaningrum yang ia serahi untuk mengatur sajian makanan Eropa. Dua isteri lain yaitu KRA Hastungkara dan KRA Pintakapurnama memasak masakan khas Jawa.
![]() |
"HB IX pernah mengangkat koki dari Eropa, kami menyebutnya Romo Smith yang berada di bawah Bu Win (Windyaningrum)," katanya.
Pameran ini juga menyajikan informasi soal penyuplai makanan Keraton. Daerah Kotagede dahulu terkenal sebagai penghasil padi Gogo untuk Keraton. Kemudian teh, disuplai dari daerah Bagelen, Purworejo.
Pameran jamuan kenegaraan keraton Yogyakarta ini akan berlangsung hingga tanggal 7 Juni 2021. Para foodies dan pemerhati kuliner dari luat Yogyakarta masih punya banyak waktu untuk melihat pameran ini.
(sob/odi)