Sluurp! Unik dan Segar Dawet Jagung Khas Desa Kalongan

Sluurp! Unik dan Segar Dawet Jagung Khas Desa Kalongan

Akbar Hari Mukti - detikFood
Selasa, 30 Mar 2021 13:00 WIB
dawet jagung di semarang
Foto: detikFood/Akbar Hari Mukti
Jakarta -

Di Desa Kalongan, Kabupaten Semarang, ada minuman khas bernama Dawet Jagung. Seperti namanya, minuman dawet itu memakai jagung sebagai isiannya.

Dawet atau cendol umumnya dibuat dari tepung beras atau tepung hunkue. Bisa dibuat polos atau dicampur dengan air daun suji pandan sehingga harum aromanya. Namun, di desa Kalongan dawet disajikan dengan biji jagung manis.

"Kami menggunakan jagung sebagai isian dawet. Namanya Dawet Jagung," jelas si penjual Dawet Jagung Kalongan, Kasmiyati, ditemui detikcom di warungnya, Kalongan, Ungaran Timur, Senin (29/3/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasmiyati mulai membuat Dawet Jagungnya pada tahun 2019. Saat itu ia menjelaskan kebanyakan semua penjual dawet membuat minuman tersebut dengan isian cendol.

dawet jagung di semarangdawet jagung di semarang Foto: detikFood/Akbar Hari Mukti

"Semua dawet yang dijual menggunakan isian cendol. Lalu saya membuat sesuatu yang berbeda dengan cara memasukkan jagung dalam dawet buatan saya," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Bahan pembuatan Dawet Jagung di antarnya menggunakan santan, gula aren, es batu, dan juga jagung manis. Pemilihan jagung manis, jelas Kasmiyati, dilakukan agar menambah rasa manis dalam dawet.

Jagung manis dihaluskan dan dibuat jadi butiran cendol atau dawet berwarna kuning. Jika daet biasanya tawar, cendol jagung rasanya lebih lembut dan manis. Apalagi jika diminum bersama santan, sirop gula aren dan es batu.

"Jagung manis lebih mudah lembut sehingga membuat rasa dawet semakin nikmat," ungkapnya.

dawet jagung di semarangdawet jagung di semarang Foto: detikFood/Akbar Hari Mukti

Ia menjual Dawet Jagung Kalongan di rumah maupun di kegiatan masyarakat yang dilakukan di Desa Kalongan. Segelas dawet jagung ini dibanderol harga Rp 5 ribu.

"Saya jual di rumah maupun pada saat ada kegiatan pariwisata di desa Kalongan. Misal kegiatan wisata pasar sawahan Kalongan. Omset sampai Rp 2 juta per kegiatan pasar sawahan," imbuhnya.

Terdapat cara tak biasa dalam menikmati segelas Dawet Jagung. Kasmiyati mengatakan, banyak masyarakat mencelupkan makanan onde-onde di dawet jagung tersebut.

"Awalnya ada yang mencelupkan onde-onde di dawet jagung, katanya bisa menambah rasa enak. Ternyata semakin ke sini banyak yang ikut-ikutan mencelupkan onde-onde," ujarnya.




(yms/odi)

Hide Ads