Tingginya harga daging sapi di pasaran membuat banyak pedagang daging sapi mogok jualan. Tapi untuk pasokan daging premium masih terbilang aman.
Kemelut tingginya harga daging sapi di pasaran yang mencapai angka Rp 130 ribu per kilogram, semakin ramai dibahas. Kemarin banyak pedagang daging sapi di wilayah Jabodetabek yang mogok jualan hingga tiga hari ke depan (20/01).
Aksi mogok jualan ini disebut sebagai bentuk protes kepada pemerintah terhadap harga daging sapi yang tak kunjung turun sejak akhir tahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah faktor diduga menjadi alasan melonjaknya harga daging sapi di pasaran. Seperti kenaikan harga daging sapi impor dari negara produsen seperti Australia, hingga nilai produktivitas daging sapi yang berkurang.
![]() |
Banyak pedagang daging sapi yang mengaku merugi karena turunya minat pembeli ke daging sapi.
Meski banyak pedagang daging sapi di Jabodetabek yang mogok berjualan. Namun untuk supplier atau pasokan daging premium terpantau masih aman.
Menurut Astrid Suryatenggara selaku Chief Marketing Officer MDA Restaurants, yang mengelola restoran Animale dan Aged + Butchered Steakhouse (AB) pasokan daging sapi premium masih aman. Ia menjelaskan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dari isu ini, terhadap stok daging di restoran mereka.
Baca Juga: Hidangan Amerika Progresif dengan Sentuhan Mediterania Ada di Resto Cantik Ini
Kedua restoran ini terkenal dengan aneka menu daging premium yang kebanyakan dikirim langsung dari Amerika hingga Australia.
Pilihan daging sapi premium yang ditawarkan di restoran Animale dan AB juga beragam. Mulai dari wagyu flat iron dari Australia, dry aged beef, ribeye dari Jepang hingga New York strip.
![]() |
"Untuk pasar restoran lifestyle seperti Animale dan AB, kami menggunakan daging sapi premium. Jadi tidak ada pengaruh yang siginfikan," jelas Astrid ketika dihubungi detikFood (21/01).
Lebih lanjut Astrid menjelaskan meski banyaknya penjual daging sapi yang mogok berjualan. Tapi untuk pasar daging premium sendiri masih aman.
"Jadi untuk restoran kami sendiri itu tidak terlalu terpengaruh dengan isu ini. Karena pasar daging premium masih aman," pungkasnya.
Sementara itu menurut Kementerian Pertanian (Kementan), sepanjang tahun 2021 ini Indonesia akan mengimpor sekitar 502.000 ekor sapi. Termasuk impor daging sapi sebanyak 85.000 ton, dari beberapa negara seperti Meksiko hingga Australia.
![]() |
Hal ini dilakukan dalam rangka stabilisasi harga daging sapi di Indonesia. Agar harga daging sapi di pasaran kembali normal.
Namun, terkait harganya di pasaran semuanya masih dalam koordinasi dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Baca Juga: Mulai Hari Ini Pedagang Daging Sapi Mogok Jualan 3 Hari
(sob/odi)