Usaha Bumbu Racik Kuliner Makassar Ini Malah Naik 300% Saat Pandemi

Usaha Bumbu Racik Kuliner Makassar Ini Malah Naik 300% Saat Pandemi

Nurcholis Ma'arif - detikFood
Sabtu, 26 Sep 2020 11:04 WIB
bisnis bumbu racik milik Abdul Wahab
Foto: Tokopedia
Jakarta -

Pandemi yang membuat perekonomian terhambat ternyata sempat berpengaruh terhadap bisnis bumbu racik milik Abdul Wahab (46), Rumah Bumbu Ratna di Makassar. Abdul bahkan sempat mengaku ingin banting setir jualan masker lantaran tidak ada penjualan sama sekali saat dua hingga tiga minggu awal pandemi.

Namun, kebijakan pembatasan sosial yang membuat orang disarankan lebih banyak aktivitas di rumah aja ternyata menjadi peluang buat bisnis Abdul. Sebab produk yang dijualnya menjadi keperluan wajib untuk hidangan kuliner khas Makassar. Puncaknya saat bulan Ramadhan dan Idulfitri, omzet Rumah Bumbu Ratna meningkat hingga 300%.

"Alhamdulillah, kalau UKM lain banyak yang banting setir jualan masker, walaupun saya tergoda, karena 2 minggu (awal) itu tidak ada penjualan. Orang fokus di alat kesehatan kaya masker. Tapi saya lihat ada peluang, orang banyak di rumah. Orang yang dulunya tidak sempat masak, akhirnya lebih banyak masak buat keluarga kan dan tidak mungkin belanja keluar," ujar Abdul saat dihubungi detikcom, Kamis (26/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Makanya untungnya waktu itu (sudah) punya beberapa toko di marketplace, itu yang saya push, yang saya promokan. (Sebab) bukan hanya skala Makassar, tapi seluruh Indonesia, orang yang tadinya tak sempat buka-buka internet, (sekarang) kan lebih banyak."

"Alhamdulillah kita masih bisa survive, penjualannya itu bisa meningkat hingga 300%. Menjelang Ramadan dan puncaknya saat menjelang Lebaran. Banyak orang tidak bisa pulang, tidak bisa mudik, jadi momentum itu yang saya manfaatkan," jelas Abdul.

ADVERTISEMENT

Resep Ibunda Tercinta

Abdul bukan tanpa sebab menggeluti dunia bisnis bumbu makanan. Ia bercerita sebelumnya pernah bekerja di sebuah perusahaan yang sering menugaskannya untuk keluar kota. Hingga pada suatu waktu, tugas keluar kota tersebut bertepatan dengan Lebaran dan tak memungkinkannya untuk pulang kampung.

"Nggak bisa pulang. Waktu itu rindu dengan keluarga, ada juga rindu dengan kuliner khas Lebaran. Jadi di Makassar ada kaya coto, nah itu yang bikin pada saat itu tidak bisa didapatkan. Jadi kerinduan itu yang akhirnya bikin usaha ini," ujar Abdul.

Kebetulan sekali Abdul mengakui bahwa ibunya, Ratna, pintar memasak. Nama yang sama digunakan untuk tokonya sebagai penghormatan terhadap resep ibunda tercinta. Ia meminta ke ibunya untuk dibuatkan bumbu kuliner makanan khas itu untuk selanjutnya bakal dimasak sendiri. Ia juga yakin bumbu racik ini akan menolong orang yang tidak bisa pulang kampung saat Lebaran seperti dirinya.

bisnis bumbu racik milik Abdul Wahabbisnis bumbu racik milik Abdul Wahab Foto: Tokopedia

Sejak tahun 2009, Abdul menjajal produksi bumbu racik yang menjadi usaha sampingannya ini hanya saat Ramadan dan Idulfitri. Adapun pasarnya hanya orang terdekat, seperti teman kantor, keluarga, dan teman kuliah.

"Hingga pada tahun 2017 saya coba kepikiran untuk mempunyai usaha sendiri, memutuskan resign dari tempat kerja, saya tekuni karena melihat peluang. Saat itu saya kepikiran gimana supaya bisa menjangkau customer baru," ujarnya.

"Kepikiran jualan di medsos, broadcast-broadcast gitu, hayo siapa temannya yang orang Sulawesi. Saya juga coba (daftar) marketplace, marketplace pertama daftar ke Tokopedia. Karena dulu ada teman yang sering belanja, 'oh enak begini kalau belanja di marketplace'. Yang penting mau ada ongkir, tapi yah gampang ada di aplikasi juga," imbuhnya.

Bagi Abdul, berjualan secara online ini memiliki peluang buat menjangkau pasar di luar Makassar dan lebih memudahkan, apalagi dalam menghadapi pandemi seperti saat ini. Sebelumnya ia juga sering menawarkan produknya ke instansi hingga ikut event pameran.

"Walaupun awal-awalnya, orang-orang mencari alat kesehatan, berjalan 2-3 minggu lebih banyak orang tinggal di rumah. Mau beli makanan Coto Makassar tidak bisa keluar, akhirnya pilihannya belanja online," ujar dia mencontohkan.

Rumah Bumbu Ratna tadinya hanya memiliki empat varian bumbu racik kuliner Khas Makassar saja, seperti Coto, Konro, Sop Sodara, dan Palubasa. Namun, kini ia memiliki 12 varian bumbu yang dijual seharga Rp 30 ribu per paknya.

Produk Rumah Bumbu Ratna, kata Abdul, sudah menjangkau ke seluruh Indonesia hingga dibawa bekal orang Makassar untuk keluar negeri. Mulai dari Merauke di Papua hingga ke Aceh. Ia juga pernah meraih penghargaan top merchant Makassar dalam acara Makerfest yang diinisiasi Tokopedia pada tahun 2018.

"Keluar negeri sudah sering juga, tetapi orang yang pulang ke sini bawa. Karena untuk pengiriman lumayan. Tapi mereka teman-teman atau orang yang menetap di luar negeri, sesekali pulang ke Indonesia untuk pulang kampung, bawa buat stok. Buat kalibrasi lidahnya katanya," ujar Abdul.

Saran Abdul, Jualan Lewat Online Jadi Keharusan buat UKM

Bagi Abdul, mau tidak mau, UKM harus beralih berjualan online. Sebab untuk jualan secara offline seperti saat ini akan sangat sulit. Selain itu, mereka juga harus pintar memanfaatkan peluang yang ada. Ia mencontohkan memanfaatkan promo yang kadang disediakan marketplace hingga memanfaatkan layanan ojol.

"Jadi kebetulan pada saat itu Tokopedia lumayan support buat kami. Jadi waktu itu ada promo free ongkir, sangat membantu pada saat itu. Untuk promonya (kami lanjutkan) ke media sosial kami, ada di Instagram dan Facebook, broadcast lewat WA juga," ujar Abdul.

"Karena semua yah memang harus pintar-pintar melihat peluang bagaimana harus bisa survive. Yang paling penting menggunakan peluang untuk jualan online, nggak boleh gaptek juga," imbuhnya.

(mul/ega)

Hide Ads