Buah parijoto yang asam segar ternyata bisa diolah menjadi teh. Diminum hangat atau dingin teh ini punya banyak khasiat sehat.
Teh aslinya dibuat dari tanaman camelia sinensis. Tetapi kini banyak jenis teh yang dibuat dari rempah, bunga dan buah. Sering disebut sebagai tisane atau teh herbal. Minuman teh apapun jenisnya menjadi sangat populer pada masa pandemi corona karena khasiat sehatnya.
Adalah Triyanto (36) warga Desa Colo Kecamatan Dawe, Kudus, Jawa Tengah yang berinovasi untuk mengolah buah parijoto menjadi teh. Buah parijoto berbentuk butiran mungil bergerombol pada tangkai. Biasanya ditanama di pekarangan. Buah ini dikenalmemiliki banyak khasiat. Terutama untuk meningkatkan kesuburan dan menjaga kesehatan bayi dalam kandungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Baca Juga : 5 Jenis Teh yang Cocok Dinikmati Pagi Hari
"Awalnya saya sedang expo di Surabaya tahun 2018. Nah pada saat itu ternyata banyak pengunjung yang komplain karena pada waktu itu saya membuat buah parijoto menjadi sirup, sirup itu banyak gula. Kenapa tidak membuat minuman dari buah parijoto yang non gula," kata Triyanto saat ditemui di kiosnya di Desa Colo, Kecamatan Dawe, Jumat (11/9/2020).
"Nah seandainya dikeringkan bagaimana? Dikeringkan diseduh pakai teh, tapi ini sebenarnya itu semacam tubruk parijoto. Tapi lebih dikenal bisa teh parijoto," ungkapnya.
Pada bulan Mei 2020 Triyanto memperkenalkan teh parijoto kepada masyarakat. Pada saat itu di tengah pandemi virus Corona atau COVID-19, banyak petani di Gunung Muria yang panen parijoto.
![]() |
"Banyak pasokan bahan baku (buah parijoto). Sirup sampai luweh-luweh (berlebihan). Meskipun masa pandemi permintaan sirup waktu itu naik tajam, sehingga kemudian saking banyaknya buah parijoto lalu dibuat teh parijoto bisa diseduh dan ditubruk," ujar Triyanto yang menekuni usaha sirup parijoto sejak tahun 2017 lalu.
Untuk proses pembuatan teh parijoto pertama dipisahkan antara biji dengan tangkai buah parijoto. Setelah itu kemudian dicuci dan dihaluskan. Baru kemudian dimasukan di dalam mesin pemanas.
"Kemudian setelah dimasukan oven, lalu dijemur untuk mempertahankan warna selama 3-4 hari. Baru kemudian proses masuk packing. Di sisi lain daun parijoto digunakan sebagai campuran teh. Daun itu juga dikeringkan selama 4-5 hari tergantung cuaca juga," ujar dia.
![]() |
Setelah itu teh parijoto itu dikemas dalam bentuk celup kaleng dan tubruk yang dimasukkan dalam botol kaca. Dalam seminggu Triyanto melakukan proses pembuatan teh parijoto sebanyak 300 kg buah parijoto.
"Dalam seminggu rata-rata kita produksi teh parijoto baru sebanyak 15-20 kaleng, itu rata rata," ujarnya.
Adapun untuk harga teh parijoto yang celup dipatok Rp 130 ribu dan tubruk Rp 95 ribu. Tak main-main, teh parijoto itu sudah merambah di semua wilayah di Indonesia. Karena pemasarannya dilakukan secara online.
![]() |
"Jawa, Sumatra daerah Sulawesi, NTT begitu banyak," jelas Triyanto bapak dua anak.
Meskipun dijadikan teh, khasiat parijoto tidak hilang. Teh parijoto tetap dipercaya memiliki khasiat meningkatkan kesuburan hingga menjaga kesehatan bayi dalam kandungan.
"Karena memang berawal mitos lama sebelum ada produk, buah parijoto itu kan dirujak atau dimakan langsung. Kemudian itu lahir sirup dan ini lahir teh. Kandungan gizi juga aman," tandas Triyanto.
Baca Juga :Ganti Kopi dengan 5 Minuman Sehat Ini Untuk Pagi yang Lebih Berenergi
(raf/odi)