Usai shalat Idul Adha jamaah langsung menyerbu warung-warung soto di Klaten. Saking banyaknya pembeli warga rela makan di trotoar dan tempat yang ada.
" Ya sudah rutin setiap tahun kalau habis shalat hari raya pasti sarapan soto. Warungnya pindah-pindah," ucap Joko Purnomo, warga Klaten Tengah pada detikcom saat lesehan di trotoar jalan Pemuda, Klaten, Jumat (31/7/2020) pagi.
Joko mengatakan setelah shalat di masjid An Nur di kampungnya, sekeluarga keluar sarapan soto. Jika tidak sarapan keluar rasanya tidak sreg.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
" Jika tidak sarapan soto keluar rasanya belum afdol. Idul Fitri juga begitu," lanjut Joko.
![]() |
Terlebih menurutnya saat Idul Adha berbeda dengan Idul Fitri. Dari rumah disunahkannya tidak sarapan dulu.
" Ini kan Idul Adha jadi sunahnya tidak makan dulu dari rumah. Jadi sekalian sarapan sebab di rumah juga belum masak," jelas Joko.
Gibran, warga Desa Karanganom, Kecamatan Klaten Utara mengatakan setelah shalat dari masjid kampung langsung keluar sekeluarga. Sarapan sop ayam atau soto rutin setiap tahun.
" Hampir setiap tahun. Entah Idul Fitri atau Idul Adha setelah shalat sarapan Sop atau soto," terang Gibran saat ditemui detikcom di warung soto dan soto Jalan Pemuda Tengah.
![]() |
Bedanya, lanjut Gibran, saat Idul Fitri sudah makan meskipun sedikit dari rumah sebab itu sunah. Saat Idul Adha sunahnya tidak sarapan dulu.
" Dari rumah sama sekali belum makan dan minum. Jadi sekeluarga sarapan di kota sekaligus," ucap Gibran.
Pantauan detikcom pagi ini (31/7), di pusat kota hampir semua warung soto dan sop full pembeli. Mulai warung soto di Jalan KS Tubun selatan alun-alun, sepanjang jalan Pemuda, jalan Sulawesi, jalan Mayor Sunaryo, jalan Mayor Kusmanto, Jalan Veteran dan lainnya.
![]() |
Pembeli hampir seluruhnya rombongan keluarga, berpakaian muslim dan membawa perlengkapan ibadah. Sebab warung tak menampung, hampir di semua warung luber ke trotoar.
Bahkan warung di dalam kampung seperti di Bareng Kidul, Klaten Tengah juga ramai. Ruas jalan sekitar warung penuh kendaraan.
Heni, kasir warung soto di Jalan KS Tubun, Kota Klaten mengatakan keramaian setelah shalat Idul Fitri dan Idul Adha rutin setiap tahun. Kadang sampai kewalahan.
" Kadang sampai kewalahan. Tapi untuk tahun ini Idul Adha agak sepi karena mungkin ada COVID," terang Heni pada detikcom.
Warung, imbuh Heni, juga menerapkan protokol kesehatan COVID. Mulai menyediakan hand sanitizer, tempat cuci tangan dan karyawan mengenakan masker dan face shield.
" Hand sanitizer dan cuci tangan serta ukur suhu tubuh tetap kita sediakan. Tapi ini agak sepi memang," pungkas Heni.
(odi/odi)