Selama pandemi corona rumah makan di Banjarnegara ini beri makanan gratis untuk warga kurang mampu. Mereka bisa makan minum gratis.
Rumah makan yang berada di Kepatihan, Kelurahan Kutabanjarnegara, Banjarnegara ini selalu ramai. Silih berganti, orang keluar masuk untuk makan siang. Mulai dari pemulung, tukang becak, tukang parkir hingga 'anak punk'.
Tidak hanya makan, mereka juga bisa minum kopi, susu atau minum jahe sambil beristirahat sejenak. Setelah kenyang, mereka bisa langsung pulang tanpa harus membayar terlebih dahulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Adalah Roemah Makan Rakjat yang menyuguhkan makanan dan minuman secara cuma-cuma atau gratis. Tujuannya untuk meringankan beban warga kurang mampu. Mengingat saat ini banyak warga yang terdampak penghasilannya akibat pandemi virus Corona atau COVID-19.
"Roemah Makan Rakjat ini baru dibuka 14 hari yang lalu. Tujuannya untuk memberi makan makan warga kurang mampu yang masih membutuhkan makan gratis," kata Koordinator Warung Rakjat, Udik Mohtar Hadi saat ditemui di Warung Rakjat, Kamis (2/7/2020).
![]() |
Udik mengatakan, biasanya orang yang datang ke Roemah Makan Rakjat ini beragam. Mulai dari pemulung, tukang becak, tukang parkir hingga 'anak punk'. Namun demikian, ia pun tidak bisa menolak jika ada orang yang tergolong mampu makan di warung tersebut.
"Sasaran kita memang warga kurang mampu, agar tidak mengganggu warung lainnya. Tetapi kalau ada orang yang bawa mobil mewah sekalipun silahkan. Kalau datang ke sini berarti dia sedang membutuhkan," ujarnya.
Warung makan yang buka setelah waktu dzuhur (sekitar jam 12 siang) ini setiap harinya menghabiskan 15 kilogram beras atau sekitar 150 porsi. Namun jika makanan habis, tetap akan dilayani dengan dibuatkan mie instan.
![]() |
"Bukanya setelah waktu dzuhur sampai habis. Dan kalau ada yang ke sini sudah habis, kami buatkan mie instan," terangnya.
Selain menyediakan untuk orang yang datang ke Roemah Makan Rakjat, pihaknya juga membungkus nasi beserta lauk pauknya. Nasi bungkus ini dibagikan untuk penunggu orang sakit di RSUD Hj Anna Lasmanah yang berada tidak jauh dari warung makan tersebut.
"Jadi ada yang dibungkus juga. Setiap harinya sekitar 50 nasi bungkus yang dibagikan untuk orang yang sedang menunggu keluarganya yang sakit di rumah sakit," jelansnya.
Untuk menunya setiap harinya pun berbeda. Mulai dari ayam, telur, tahu bacem hingga daging sapi secara bergantian. Ada 5 sampai 8 relawan yang membantu menghidangkan masakan di Roemah Makan Rakjat tersebut.
![]() |
"Lauknya ganti-ganti. Ada ayam, tahu bacem, telur dan daging dan juga sayur. Ada kopi, jahe dan susu juga disediakan," katanya.
Lebih jauh, Udik menjelaskan awal mulanya Roemah Makan Rakjat ini bermula dari dapur umum untuk membantu warga terdampak COVID-19. Namun, setelah dapur umum selesai, muncul ide untuk membuka warung makan gratis.
"Awalnya ini dari dapur umum untuk membantu warga yang terdampak COVID-19. Dapur umum ini dari PBI (Pesantren Bisnis Indonesia) dan ada beberapa komunitas lain. Termasuk pendanaan juga dari beberapa komunitas dan relawan," paparnya.
![]() |
Salah satu pengunjung makan siang gratis, Baryono mengaku terbantu dengan adanya Roemah Makan Rakjat. Apalagi saat ini, penghasilannya sebagai tukang parkir turun drastis akibat pandemi COVID-19.
"Alhamdulillah sangat terbantu, karena sekarang penghasilannya turun karena ada Corona. Jadi bisa membantu untuk makan. Menunya berganti-ganti dan rasanya enak. Bisa makan sampai kenyang," tuturnya.
(adr/odi)